Alami Masalah Finansial, Nissan Bangkit Lewat Produksi Baterai Solid-State
Nissan saat ini masih menghadapi masalah finansial yang membuat mereka harus melakukan restrukturisasi secara global.
IDXChannel - Nissan saat ini masih menghadapi masalah finansial yang membuat mereka harus melakukan restrukturisasi secara global. Namun, pabrikan asal Jepang itu belum menyerah untuk bangkit dengan berbagai inovasi baru.
Melansir InsideEVs, Selasa (28/10/2025), Nissan menaruh harapan besar pada pengembangan baterai solid-state. Tampaknya, Nissan berada di jalur yang tepat untuk menjadi produsen mobil pertama yang akan meluncurkannya ke pasar.
Dikabarkan, Nissan telah mengembangkan prototipe sel baterai solid-state yang diklaim mampu memberikan jarak tempuh dua kali lipat dari yang ada saat ini.
Bahkan, baterai tersebut sudah masuk target produksi massal, berkat kerja sama dengan perusahaan rintisan asal Amerika Serikat, LiCAP Technologies.
Perusahaan rintisan yang berbasis di Sacramento ini berspesialisasi dalam elektroda kering. Mereka mampu menghilangkan proses pelapisan basah yang memerlukan biaya mahal dan memakan waktu.
Para proses konvensional, pelapisan basah melibatkan pencampuran bahan aktif, aditif konduktif, dan pengikat dengan pelarut untuk membentuk bubur cair. Bubur katoda dan anoda ini kemudian dilapisi pada kolektor arus yang terbuat dari aluminium dan foil tembaga, yang kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu tinggi.
Sebaliknya, metode lapisan kering pelarut dan bubur cair dengan langsung mencampur bahan baku menjadi bubuk padat, lalu menempelkannya ke kolektor arus menggunakan pengepres gulung. Proses ini dinilai lebih efisien, cepat, dan ramah lingkungan.
Kendati begitu, menerapkan metode elektroda kering di skala besar tetap menjadi tantangan besar bagi industri. Nissan juga telah mengoperasikan jalur produksi percontohan baterai solid-state sejak awal tahun ini.
Sementara itu, LiCAP Technologies mengoperasikan jalur produksi berkapasitas 300 megawatt-jam di California untuk teknologi Active Dry Electrode (ADE) miliknya.
LiCAP kini menjadi salah satu dari sejumlah perusahaan rintisan di AS yang berlomba menguasai masa depan industri baterai mobil elektrifikasi. Mereka berambisi menghadirkan teknologi dengan jarak tempuh jauh dan waktu pengisian lebih singkat.
(NIA DEVIYANA)