Technology

Amazon Investasikan Rp7,75 Triliun di Energi Nuklir demi Dukung Kecerdasan Buatan

Ahmad Islamy 18/10/2024 09:57 WIB

Amazon mengumumkan investasi signifikan dengan nilai sekitar USD500 juta (asumsi kurs Rp7,75 triliun) di bidang energi nuklir.

Raksasa teknologi AS, Amazon, bakal berinvestasi sebesar USD500 juta di energi nuklir (ilustrasi). (Foto: Arsip)

IDXChannelAmazon mengumumkan investasi signifikan dengan nilai sekitar USD500 juta (asumsi kurs Rp7,75 triliun) di bidang energi nuklir. Penanaman modal tersebut sebagai upaya perusahaan itu memenuhi permintaan daya listrik yang tinggi untuk mendukung kecerdasan buatan dengan menggunakan energi atom.

Pengumuman tersebut disampaikan Amazon pada pekan ini, ketika raksasa teknologi lainnya seperti Microsoft dan Google dengan cepat memperluas kemampuan pusat data global mereka dan secara aktif mencari sumber listrik baru.

AFP melansir, Amazon telah menandatangani tiga perjanjian untuk mendukung pengembangan Reaktor Modular Kecil (SMR). Reaktor nuklir itu dikatakan lebih solid dan berpotensi lebih mudah digunakan daripada reaktor tradisional. Akan tetapi, teknologi tersebut masih dalam tahap pengembangan awal dan belum memiliki persetujuan dari regulator terkait, sehingga menimbulkan keraguan tentang waktu implementasinya.

"Salah satu cara tercepat untuk mengatasi perubahan iklim adalah dengan mentransisikan masyarakat kita ke sumber energi bebas karbon. Dan energi nuklir itu tidak hanya bebas karbon, tetapi juva dapat ditingkatkan skalanya. Itulah alasan Amazon menjadikan ini sebagai area investasi penting," kata CEO Amazon Web Services, Matt Garman.

Seorang juru bicara Amazon mengatakan, kontrak investasi yang ditandatangani perusahaan itu bernilai lebih dari USD500 juta. Dalam proyek tersebut, Amazon akan berkolaborasi dengan Energy Northwest untuk mengembangkan empat SMR canggih di Negara Bagian Washington, AS, yang berpotensi menghasilkan daya hingga 960 megawatt (MW) pada awal dekade 2030-an.

Perusahaan itu juga mengambil bagian dalam putaran pendanaan senilai USD500 juta di X-energy, pengembang SMR terkemuka, untuk mendukung lebih dari lima gigawatt proyek energi nuklir baru.

Selain itu, Amazon bekerja sama dengan Dominion Energy untuk mengeksplorasi proyek SMR di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) North Anna di Virginia, AS. Proyek itu bertujuan untuk menambah sedikitnya 300 MW daya guna memenuhi peningkatan permintaan yang diproyeksikan.

Google baru-baru ini juga menandatangani kesepakatan dengan Kairos Power untuk memenuhi permintaan listrik yang dihasilkan SMR. Sementara Microsoft berencana untuk menggunakan listrik dari fasilitas PLTN Three Mile Island yang telah dihidupkan kembali.

Amazon juga telah mengumumkan rencana untuk menempatkan pusat data utama di sebelah fasilitas nuklir berusia 40 tahun di Pennsylvania.

Menurut Goldman Sachs, permintaan daya pusat data diperkirakan tumbuh 160 persen pada 2030, dengan AI menyumbang sekitar 19 persen dari permintaan daya pusat data pada 2028.

(Ahmad Islamy Jamil)

SHARE