Amazon Mulai PHK Karyawan di Tengah Perlambatan Ekonomi
Minggu ini, Amazon memulai proses pemutusan hubungan kerja karyawannya di seluruh perusahaan.
IDXChannel - Minggu ini, Amazon memulai proses pemutusan hubungan kerja karyawannya di seluruh perusahaan. Manajer telah mulai memberi tahu karyawan bahwa mereka memiliki waktu dua bulan untuk menemukan peran lain di dalam perusahaan atau menerima pesangon, menurut laporan. Banyak karyawan telah mengakui melalui layanan seperti LinkedIn bahwa mereka terpengaruh oleh langkah tersebut.
Dilansir melalui Techcruch, para karyawan merasa frustasi lantaran hingga saat ini perusahaan belum mengirim pemberitahuan di seluruh perusahaan untuk mengakui ukuran dan ruang lingkup pemotongan.
Berita tersebut mengikuti desas-desus selama berminggu-minggu seputar percepatan pengetatan ikat pinggang yang dipimpin oleh CEO Andy Jassy. Kabar tiba awal pekan ini bahwa perusahaan berencana untuk memberhentikan 10.000 - yang terdiri dari sekitar 3 persen dari tenaga kerja perusahaannya.
Angka tersebut akan menandai "pengurangan tenaga kerja" terbesar yang pernah dilakukan oleh raksasa e-commerce dan komputasi awan dalam hampir 30 tahun sejarahnya.
Ritel dan sumber daya manusia juga dikatakan terdampak, bersama dengan layanan cloud gaming perusahaan, Luna. Pemotongan itu terjadi kurang dari dua bulan setelah Google menarik steker pada layanan pesaingnya, Stadia.
Pernyataan itu mengakui apa yang telah menjadi hambatan keuangan besar bagi semua orang mulai dari startup tahap awal terkecil hingga perusahaan multinasional terbesar. Divisi perangkat Amazon, yang mencakup Echo Products, Fire Tablets, dan bisnis Alexa-nya, adalah kandidat utama untuk chopping block, mengingat bahwa ia dilaporkan telah beroperasi dengan kerugian pendapatan USD5 miliar per tahun.
Ini adalah strategi ekor panjang untuk penerimaan yang lebih luas dari asisten pintarnya, Alexa, tetapi Jassy tampaknya melihat dari dekat divisi-divisi yang membutuhkan banyak pelarian. Robot pengiriman last-mile perusahaan Scout adalah salah satu korban baru-baru ini dalam konsolidasi yang lebih luas dari divisi robotikanya.
Amazon jauh dari satu-satunya perusahaan teknologi besar yang melakukan pemotongan besar-besaran karena bersiap menghadapi hambatan ekonomi. Minggu lalu, Meta memberhentikan 11.000 — sekitar 13 persen dari seluruh tenaga kerja perusahaan.
Di bawah bimbingan CEO baru Elon Musk, Twitter juga mulai memberhentikan apa yang bisa berjumlah ribuan, sementara Salesforce dan Stripe telah bergulat dengan restrukturisasi mereka sendiri. Selain kekhawatiran makro yang lebih luas, pendapatan Amazon juga mulai kembali ke Bumi menyusul lonjakan belanja online yang dipicu pandemi.
(DKH)