Amazon Terbitkan Obligasi Pertama dalam Tiga Tahun Senilai USD15 Miliar untuk Investasi AI

Amazon berencana menawarkan obligasi dolar AS pertamanya dalam tiga tahun senilai USD15 miliar untuk berinvestasi pada infrastruktur AI.

IDXChannel -  Amazon berencana menawarkan obligasi dolar AS pertamanya dalam tiga tahun senilai USD15 miliar. Menurut laporan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa pada Senin (17/11/2025), dana tersebut bakal digunakan untuk meningkatkan investasi mereka dalam infrastruktur AI.

Perusahaan-perusahaan teknologi besar beralih ke penjualan obligasi senilai puluhan miliar dolar untuk mendanai ekspansi infrastruktur karena permintaan AI yang terus meningkat.

Raksasa e-commerce AS tersebut mengajukan penjualan obligasi enam bagian. Hasil penjualan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari akuisisi dan belanja modal hingga pembelian kembali saham, dikutip dari Reuters pada Selasa (18/11/2025).

Pada puncaknya, obligasi tersebut menarik permintaan sekitar USD80 miliar, menurut Bloomberg News, yang pertama kali melaporkan perkembangan tersebut.

Laporan tersebut menyatakan diskusi harga untuk tenor terpanjang dari obligasi itu yakni 40 tahun, diperketat menjadi 0,85 poin persentase di atas obligasi pemerintah AS, dari 1,15 poin persentase pada awalnya.

Bulan lalu, Meta Platforms mengumumkan penawaran obligasi terbesarnya hingga mencapai USD30 miliar, sementara produsen infrastruktur cloud dan perangkat lunak Oracle juga dilaporkan ingin mengumpulkan USD15 miliar melalui penerbitan obligasi.

Morgan Stanley memperkirakan perusahaan teknologi besar termasuk Meta, Amazon, dan Alphabet diperkirakan akan menghabiskan USD400 miliar untuk infrastruktur AI tahun ini.

Amazon telah menghabiskan lebih banyak dana untuk AI dengan belanja modal yang diperkirakan mencapai sekitar USD125 miliar tahun ini dan lebih banyak lagi di tahun berikutnya.

Amazon baru-baru ini mengumumkan kesepakatan senilai USD38 miliar dengan OpenAI, yang memberikan dorongan besar bagi unit cloud-nya setelah kalah dari Microsoft dan Google.

(Febrina Ratna Iskana)