Apple Tersingkir, Huawei Terus Melesat di Pasar Smartphone China
Kinerja Huawei Technologies Co terus melesat dalam industri smartphone di China setelah berhasil menyingkirkan Apple
IDXChannel - Kinerja Huawei Technologies Co terus melesat dalam industri ponsel pintar (smartphone) di China setelah berhasil menyingkirkan Apple yang semakin tertinggal.
Dilansir Bloomberg, Jumat (30/8/2024), Huawei memperoleh pendapatan 239 miliar yuan, setara Rp521 triliun dalam enam bulan pertama tahun ini. Capaian tersebut lompat 33,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Kendati demikian, laba bersih Huawei turun 18,6 persen menjadi 35,5 miliar yuan atau setara Rp77,5 triliun di semester I-2024. Penurunan laba tersebut disebabkan oleh high-base effect dari penjualan anak usaha Honor Device Co yang rampung pada 2023.
Perusahaan yang bermarkas di Shenzen itu mencatat total penjualan smartphone melonjak 50 persen pada kuartal II-2024, mengalahkan rival-rivalnya. Sementara Apple dengan produk iPhone andalannya terlempar dari posisi lima besar.
Berdasarkan data IDC, penjualan smartphone Apple di China turun 6,5 persen di kuartal II di tengah pertumbuhan penjualan smartphone Android 11 persen. Di posisi pertama ada Vivo dengan pertumbuhan 17,1 persen dan pangsa pasar 18,5 persen.
Posisi kedua ada Huawei dengan pangsa pasar 18,1 persen dan pertumbuhan 50,2 persen. Berikutnya di posisi tiga sampai lima diisi OPPO, Honor, dan Xiaomi dengan pangsa pasar masing-masing 15,7 persen, 14,5 persen, dan 14 persen.
Pelaku pasar sekaligus penggemar smartphone tengah menanti gawai flagship Huawei Mate 70 yang bakal diperkenalkan pada akhir tahun 2024 ini. Sebelumnya, Huawei Mate 60 mengejutkan banyak orang, termasuk pejabat AS karena ponsel tersebut menggunakan teknologi canggih chip 7-nanometer meski AS menerapkan sanksi ekspor chip ke China.
Sementara itu, divisi otomotif Huawei mulai tumbuh setelah meraup pendapatan 10 miliar yuan pada semester I. Divisi yang menyuplai teknologi setir otonom ke pabrikan mobil listrik ini mencatat pendapatan itu lebih besar daripada pendapatan 2022-2023 yang digabungkan.
(Rahmat Fiansyah)