AstraZeneca Gandeng Perusahaan China Riset AI Terapi Penyakit Kronis
AstraZeneca menandatangani kesepakatan besar dengan perusahan farmasi China CSPC Pharmaceutical Group senilai hingga USD5,3 miliar.
IDXChannel- AstraZeneca menandatangani kesepakatan besar dengan perusahan farmasi China CSPC Pharmaceutical Group senilai hingga USD5,3 miliar (sekitar Rp86,3 triliun). Kesepakatan itu terkait penelitian penelitian berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mengembangkan terapi penyakit kronis.
Dilansir Yahoo Finance mengutip Reuters, Sabtu (14/6/2025), kesepakatan ini menandai langkah besar AstraZeneca dalam memperkuat kembali kehadirannya di pasar China.
Nantinya, CSPC akan memimpin riset pra-klinis berbasis AI dari fasilitasnya di Shijiazhuang. Fokus utama penelitian adalah pengembangan molekul kecil untuk penyakit imunologis.
AstraZeneca akan membayar USD110 juta di muka dan menawarkan potensi pembayaran milestone sebesar USD1,62 miliar untuk pengembangan dan hingga USD3,6 miliar untuk pencapaian penjualan.
Eksekutif AstraZeneca Sharon Barr menyatakan kerja sama ini mencerminkan komitmen perusahaan terhadap inovasi global untuk mengatasi penyakit kronis yang mempengaruhi miliaran orang. Kerja sama ini memperluas upaya AstraZeneca untuk mengintegrasikan AI dalam riset dan pengembangan obat.
Kesepakatan ini sejalan dengan strategi jangka panjang AstraZeneca di China. Pada Maret 2025, perusahaan telah mengumumkan investasi USD2,5 miliar untuk mendirikan pusat R&D baru di Beijing.
Selain itu, AstraZeneca telah menjalin kolaborasi dengan perusahaan AI global seperti Immunai, Qure.ai, dan Tempus AI untuk mempercepat penelitian obat.
AstraZeneca akan memiliki lisensi eksklusif atas kandidat terapi yang dihasilkan dari kolaborasi ini. Kesepakatan in memberi AstraZeneca keunggulan strategis dalam mengakses terapi baru dari pasar China, meskipun perusahaan tengah menghadapi tekanan regulasi lokal dan persoalan hukum termasuk penahanan mantan pimpinan operasionalnya di China.
(Ibnu Hariyanto)