Bain Capital Ingin Jual Pusat Data WinTriX di China, Nilainya Capai Rp64 Triliun
Bain Capital dikabarkan mencari pembeli untuk bisnis pusat data WinTriX DC Group di China. Bisnis pusat data itu bernilai lebih dari USD4 miliar
IDXChannel- Perusahaan investasi asal Amerika Serikat, Bain Capital dikabarkan mencari pembeli untuk bisnis pusat data WinTriX DC Group di China. Bisnis pusat data itu bernilai lebih dari USD4 miliar (sekitar Rp64 triliun).
Kabar itu diketahui dari laporan Reuters sebagaimana dikutip darii Yahoo Finance, Jumat (9/5/2025). Bain Capital disebut sudah berkomunikasi dengan beberapa calon pembeli.
WinTriX, yang sebelumnya dikenal sebagai Chindata Group Holdings, diperkirakan akan mencatatkan laba operasional (EBITDA) sekitar 4 miliar yuan pada 2025. Bain Capital sebelumnya mengambil alih Chindata secara penuh dari pasar saham Nasdaq pada 2023 melalui kesepakatan senilai USD3,16 miliar.
Akuisisi ini dilakukan setelah Bain membeli Chindata pertama kali pada 2019. Bain Capital menggabungkannya dengan operator pusat data Asia Tenggara, Bridge Data Centres.
Setelah akuisisi tersebut, Bain memisahkan kembali bisnis pusat data di China dan Asia Tenggara. Operasi di China kini berada di bawah WinTriX, sementara bisnis internasional tetap dijalankan oleh Bridge Data Centres.
Penjualan ini terjadi di tengah meningkatnya nilai pasar pusat data global, terutama karena berkembangnya teknologi kecerdasan buatan (AI).
Namun, situasi WinTriX tidak sepenuhnya menguntungkan. Pada Februari 2025, lembaga pemeringkat Fitch Ratings menurunkan peringkat kredit jangka panjang perusahaan dari BBB menjadi BB. Penurunan peringkat itu disebabkan meningkatnya risiko bisnis akibat perubahan strategi yang kini lebih fokus pada ekspansi luar negeri.
Fitch juga menyoroti melambatnya permintaan pusat data skala besar dan tingginya persaingan di pasar China sebagai faktor risiko tambahan. WinTriX sangat bergantung pada ByteDance yang menyumbang hingga 86 persen pendapatan perusahaan pada 2022.
(Ibnu Hariyanto)