Bangun Pabrik Taksi Udara, Produsen Pesawat Listrik Ini Gelontorkan Rp7,6 T
Pembuat pesawat listrik Joby Aviation mengumumkan akan berinvestasi hingga USD500 juta atau setara dengan Rp7,6 triliun untuk membangun pabrik taksi udara.
IDXChannel - Pembuat pesawat listrik Joby Aviation mengumumkan akan berinvestasi hingga USD500 juta atau setara dengan Rp7,6 triliun untuk membangun fasilitas baru di Dayton, Ohio, Amerika Serikat (AS) pada Senin (18/9/23).
Rencananya, Joby akan memproduksi massal taksi udara (air taxi) di lokasi tersebut. Lokasi yang luasnya mencapai 140 hektar di Bandara Internasional Dayton akan menjadi lokasi produksi seri pertama, berbeda dengan prototipe yang dibangun dijalur produksi percontohan di California.
Dilansir dari usnews.com, Senin (18/9), Pendiri Joby, JoeBen Bevirt, mengatakan kepada Reuters, perusahaannya berusaha keras untuk memenangkan sertifikasi Administrasi Penerbangan Federal (FAA) untuk pesawat lepas landas dan mendarat vertikal listrik (eVTOL) sehingga dapat memulai layanan penumpang komersial pada 2025.
Joby ingin segera merekrut karyawan untuk melanjutkan produksi komponen pesawat digedung-gedung yang ada di lokasi Dayton, kata Bevirt.
Pembangunan fasilitas produksi baru akan dimulai pada 2024 dan beroperasi pada 2025.
Bevirt menolak untuk memberikan komentar kepada Reuters mengenai tingkat produksi awal dan berapa banyak dana yang akandialokasikan untuk membangun fasilitas Dayton.
Negara bagian Ohio dan beberapa organisasi politik telah menawarkan insentif dan manfaat hingga USD325 juta setara dengan Rp4,9 triliun untuk mengembangkan situs Dayton.
Menurut Joby, lokasi tersebut dapat memfasilitasi manufaktur yang memakan lebih banyak ruang daripada Pentagon, mendukung 2.000 lapangan kerja dan produksi 500 pesawat per tahun.
Berbeda dengan pesaing eVTOL, seperti Archer Aviation dan Beta Technologies, yang berniat menjual pesawat langsung ke maskapai penerbangan dan perusahaan logistik, model bisnis Joby lebih mirip dengan aplikasi rideshare (kalau di Indonesia seperti Grab atau Gojek), di mana pelanggan dapat meminta tumpangan dengan taksi udara yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan.
Meskipun Joby telah menerbangkan pesawat dengan skala penuh sejak 2017, ia meluncurkan prototipe produksi pertamanya pada Juni lalu, yang dapat memuat empat penumpang dan seorang pilot.
Bevirt mengatakan perusahaannya sedang meningkatkan tim pengujian secara agresif untuk melakukan ribuan pengujian dan evaluasi yang diperlukan untuk mendapatkan sertifikasi FAA. (ADF)