Biar Makin Laris, Hyundai dan Kia Pangkas Harga Mobil Listrik
Subsidi tersebut diharapkan mampu mendongkrak penjualan mobil listrik di negeri gingseng tersebut
IDXChannel - Hyundai dan Kia melakukan pemotongan harga mobil listrik biar semakin laris.
Dikutip Carscoops, Jumat (29/9/2023) ini pemotongan harga dilakukan karena adanya subsidi baru yang dikeluarkan oleh pemerintah Korea Selatan.
Subsidi tersebut diharapkan mampu mendongkrak penjualan mobil listrik di negeri gingseng tersebut. "Hyundai dan Kia telah membenarkan adanya pemotongan harga setelah adanya subsidi tersebut," tulis Carscoops.
Hyundai menyebuttkan pemotongan harga akan diberikan kepada Hyundai Ioniq 5, Hyundai Ioniq 6, dan Hyundai Kona Electric sebesar 8 persen. Begitu juga dengan KIA yang memastikan adanya pemotonga harga buat Kia EV 6, Kia niro EV, dan Kia Niro Plus.
Tentu saja pemotongan harga tersebut akan jadi hal menarik karena jadi lebih terjangkau. Ambil contoh Hyundai Ioniq 5 yang harganya kini turun jadi 46 juta Won atau setara Rp539 juta. Harga tersebut jauh lebih menarik dibanding harga sebelumnya yakni 52 juta Won atau sekitar Rp609,8 juta.
Bahkan warga Seoul, Korea Selatan, bisa dapat potongan lainnya yakni insentif lokal. Harga Hyundai Ioniq 5 di Seoul menurut Carscoops kini mencapai 40 juta Won atau mencapai Rp469,1 juta.
Kebijakan itu sendiri menurut Bloomberg tidak berlaku selamanya. Pemerintah Korea Selatan hanya mengeluarkan subsidi mulai Oktober hingga akhir tahun 2023.
Pemerintah Korea Selatan sendiri berharap subsidi akan membantu mengembalikan penjualan kendaraan listrik di negaranya. Sebanyak 67.654 unit kendaraan listrik terjual di seluruh negeri dalam delapan bulan pertama tahun 2023.
Meski signifikan, jumlah tersebut turun dibandingkan 71.744 unit yang terjual pada periode yang sama tahun lalu.
Lee Hang-koo, analis dari Jeonbuk Institute of Automotive Convergence Technology mengatakan pemotongan harga tersebut akan memicu timbulnya perang harga mobil listrik di Korea Selatan. Dia yakin mobil-mobil listrik lainnya, terutama buatan luar negeri, tidak akan tinggal diam tergerus oleh kebijakan tersebut.
"Tahun depan perang harga bakal semakin sengit karena hadirnya mobil-mobil listrik baru buatan asing. Mobil listrik dari Amerika, China, dan China akan berupaya mencuri perhatian," terangnya.
Lalu bagaimana dampaknya dengan harga mobil listrik Hyundai dan Kia? Diduga kebijakan di Korea Selatan tidak akan berdampak kepada harga mobil-mobill listrik Hyundai dan Kia.
Pasalnya penurunan harga terjadi karena kebijakan pemerintah Korea Selatan berupa subsidi. Penurunan harga bukan terjadi karena efisiensi pasokan dan produksi mobil listrik yang bisa berdampak lebih luas lagi selain di wilayah Korea Selatan sendiri.
(SAN)