Technology

Bikin Geger, Ini 8 Serangan Siber Terbesar di Indonesia di 2022

Tangguh Yudha/MPI 06/12/2022 19:20 WIB

Berikut sejumlah serangan siber terbesar di Indonesia yang terjadi di sepanjang 2022.

Bikin Geger, Ini 8 Serangan Siber Terbesar di Indonesia di 2022 (Dok.MNC)

IDXChannel - Serangan siber begitu marak terjadi di Indonesia pada sepanjang 2022 ini. Hampir semua serangan berakibat pada bocornya data masyarakat yang jumlahnya tak tanggung-tanggung, hingga mencapai jutaan data.

Serangan siber di Indonesia pada tahun 2022 ini kebanyakan menyasar perusahaan plat merah dan juga institusi pemerintahan. Dan berikut IDX Channel merangkum daftar 7 serangan siber terbesar di Indonesia pada 2022. 


1. Serangan terhadap PLN

Serangan siber di Indonesia tahun 2022 diawali dengan serangan terhadap Perusahaan Listrik Negara atau PLN. Dilaporkan bahwa ada lebih dari 17 juta data pelanggan yang bocor dan dijual ke forum hacker breached.to.

Data dibagikan oleh akun hacker dengan nama Loliyta. Adapun data yang bocor mencakup ID pelanggan, nama pelanggan, tipe daya energi, KWH, alamat, nomor meteran, tipe meteran, serta nama unit UPI.


2. Serangan ke 21,7 ribu lebih perusahaan swasta
Tak lama setelah serangan terhadap PLN, sebanyak lebih dari 21,7 ribu data perusahaan di Indonesia ikut dijual para hacker di darkweb. Data yang dijual berukuran 347GB termasuk data cabang asing, bukan hanya yang di dalam negeri.

Ini terjadi pada 15 Agustus 2022. Pembocor data, Toshikana, bahkan mengkategoeikan data menjadi empat folder, yakni folder perusahaan dengan pendapatan di atas dan di bawah $50 juta, folder perusahaan besar, dan standar.


3. Serangan Siber ke Indihome
Serangan juga dilancarkan para hacker ke anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk, Indihome. Akibat serangan tersebut, setidaknya ada 26 juta data yang bocor yang juga dibagikan ke forum hacker breached.to.

Data yang bocor mencakup history browsing, nama pelanggan, jenis kelamin, bahkan hingga NIK. Data diklaim merupakan rekam selama periode Agustus 2018 - November 2019.

4. Serangan terhadap PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO)
Serangan juga menargetkan PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO). Dilaporkan akibat serangan ada 252GB data yang berhasil di garap. Diketahui bahwa pelakunya adalah hacker dengan akun breached.to @desorden.

Serangan yang mengakibatkan kebocoran data ini melibatkan data pengodean, dan dokumen, di 5 server JMTO. Pelanggaran data juga melibatkan pengguna, pelanggan, karyawan, data perusahaan dan keuangan mereka.

5. Serangan siber terhadap data registrasi SIM card
Serangan juga menargetkan data registrasi SIM card yang menyebabkan kebocoran data pribadi para pendaftar nomor HP dengan NIK dan KK di forum hacker breached.to. Pelakunya adalah hacker fenomenal Bjorka.

Tak tanggung-tanggung, jumlah kebocoran mencapai lebih dari 1,3 miliar data yang mencakup NIK, No HP, provider, tgl registrasi, yang mana ukuran file utuhnya menyentuh 87 GB dengan format CSV.

6. Serangan siber terhadap petingggi negara
Serangan ini juga dilakukan oleh Bjorka tak lama setelah ia membongkar 1,3 miliar data registrasi SIM card. Pertama serangan ditujukan kepada Menkominfo, Johnny G. Plate dengan menyebutnya sebagai "idiot" dan membongkar data pribadinya.

Beberapa pejabat pun menjadi target sasarannya termasuk Menteri BUMN, Erick Thohir yang ia sebut tidak peka akan protes masyarakat terkait kenaikan BBM. Tidak cuma Erick, Bjorka pun menyentil cucu Presiden Soekarno, Puan Maharani dan menyebarkan data pribadinya.


7. Serangan terhadap MyPertamina
Ada lebih dari 44 juta data berukuran 30GB yang berhasil dibocorkan akibat serangan terhadap aplikasi MyPertamina. Keseluruhan data yang berjumlah 44.237.264 data telah dijual di situs hacker breached.to.

Data yang bocor merupakan data terbaru di bulan November 2022. Data mencakup informasi nama, email, NIK, NPWP, gaji, dan sebagainya.

8. Serangan terhadap PeduliLindungi
Serangan yang belum lama terjadi ini mengakibatkan setidaknya lebih dari 3,2 miliar data diperjualbelikan di forum peretas. Data terbagi menjadi 5 file, mencakup data pengguna, data akun, data vaksin, data riwayat check ini, dan data riwayat pelacakan kontak.

Di antara data-data yang bocor juga terdapat data milik para petinggi negara seperti Menkominfo Johnny G. Plate, Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan, dan juga milik YouTuber kondang Deddy Corbuzier. 

(IND) 

SHARE