Technology

Biznet Optimistis Pelanggan Tumbuh 30 Persen di 2024 Meski Terapkan Skema FUP

Febrina Ratna 22/03/2024 14:01 WIB

Biznet optimistis mampu meningkatkan jumlah pelanggan hingga 30% pada 2024, meskipun perusahaan telah menerapkan skema FUP.

Biznet Optimistis Pelanggan Tumbuh 30 Persen di 2024 Meski Terapkan Skema FUP. (Foto: Febrina Ratna/IDX Channel)

IDXChannel – Penyedia Layanan jasa internet, Biznet, optimistis mampu meningkatkan jumlah pelanggan hingga 30% pada 2024. Meskipun perusahaan telah menerapkan skema batas normal atau fair usage policy (FUP).

“Pelanggan normal, pelanggan yang sudah benar itu tetap berjalan, bahkan di 2023 itu 30% kenaikan jumlah pelanggan. Kita harapkan di 2024 ini juga 30%, jadi kita sama sekali enggak khawatir,” kata VP Marketing Biznet, Rian Surachman, Kamis (22/3/2024).

Menurut dia, kebijakan FUP tidak akan menurunkan jumlah pelanggan Biznet. Justru kebijakan itu memungkinkan pengguna ilegal menjadi pelanggan baru.

“Jadi mereka akan berlangganan normal,” imbuhnya.  

Di sisi lain, pihaknya juga memberikan kuota/bandwith yang besar mulai dari 1.500 GB hingga 10.000 GB. Menurut Rian, kuota yang besar itu sudah sangat cukup bagi pelanggan di satu rumah.

“Mungkin yang banyak di-concern sama masyarakat karena mereka suka bandingkan dengan kuota telepon seluler. Kalau kuota telepon seluler itu 1 digit kan, misalnya 1 GB, itu kecil sekali. kalau dari Biznet kita kasih kuota itu 1.500 sampai 10.000 GB,” katanya.

“Jadi itu sudah sangat cukup. dan itu kalau penggunaannya wajar, di rumah atau apartemen, itu sangat aman dan tidak akan menemukan masalah sama sekali,” sambung Rian.

Adapun sepanjang 2023, jumlah pelanggan Biznet mencapai 656 ribu. Dengan kenaikan 30%, maka perusahaan menargetkan jumlah pelanggan di akhir tahun ini mencapai sekitar 840 ribu.

Untuk mencapai target tersebut, Biznet menerpakan sejumlah strategi. Salah satunya melalui kampanye “Sempurnakan Hidupmu Pakai Biznet”. Kampanye ini mengajak para pengguna internet tidak hanya menjadi penikmat karya, melainkan bisa menjadi pembuat karya bahkan menjadi sebuah profesi baru.

Rian mengatakan pihaknya membidik empat profesi dalam kampanye itu, yaitu programmer IT, fashion designer  termasuk content creator dan youtuber, kemudian gamers, dan petani yang mengembangkan bisnisnya menjadi bisnis online.

“Tadinya dia menggunakan internet pasif untuk menikmati konten saja, di masa depan kita berharap mereka juga jadi aktif berkarya dan mendapatkan penghasilan dari situ,” ujarnya.

(FRI)

SHARE