Technology

Boeing Dilanda Mogok Kerja Massal, Kedua dalam Setahun

Wahyu Dwi Anggoro 04/08/2025 15:07 WIB

Raksasa dirgantara Amerika Serikat (AS) Boeing menghadapi aksi mogok massal. Ini merupakan yang kedua dalam setahun.

Boeing Dilanda Mogok Kerja Massal, Kedua dalam Setahun. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Raksasa dirgantara Amerika Serikat (AS) Boeing menghadapi aksi mogok massal. Ini merupakan yang kedua dalam setahun.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (4/8/2025), sekitar 3.200 pekerja Boeing memulai aksi mogok pada tengah malam.

Mereka tergabung dalam serikat pekerja Asosiasi Ahli Mesin Internasional (IAM) Distrik 837. Grup tersebut mencakup tiga pabrik unit pertahanan Boeing di wilayah St Louis, yang memproduksi antara lain pesawat militer.

"Sebanyak 3.200 anggota Serikat Pekerja IAM yang berkeahlian tinggi di Boeing melakukan aksi mogok mulai tengah malam,” kata serikat pekerja itu di X.

Pekan lalu, IAM Distrik 837 menolak kesepakatan sementara dengan pihak perusahaan. Boeing menawarkan kenaikan gaji sebesar 20 persen.

“Anggota IAM Distrik 837 membangun pesawat dan sistem pertahanan yang menjaga keamanan negara kita,” kata Wakil Presiden Umum Wilayah Midwest IAM, Sam Cicinelli, dalam sebuah pernyataan.

"Mereka pantas mendapatkan kontrak yang menjamin kesejahteraan keluarga mereka dan mengakui keahlian mereka," ujarnya.

Pemogokan ini merupakan pukulan terbaru bagi Boeing, setelah enam tahun mengalami kerugian finansial yang besar dan kemunduran di berbagai bidang bisnisnya, termasuk unit pertahanan dan antariksa yang terdampak pemogokan ini. 

Akhir tahun lalu, 33 ribu pekerja Boeing melakukan mogok massal. Berbeda dengan aksi sekarang, pemogokan saat itu dilakukan karyawan unit pesawat komersial.

CEO Boeing Kelly Ortberg mengatakan dalam laporan keuangan perusahaan minggu lalu, ia yakin perusahaan akan mampu menanggung biaya pemogokan karyawan divisi pertahanan, yang menurutnya akan jauh lebih rendah daripada biaya pemogokan 33 ribu pekerja unit pesawat komersial tahun lalu.

"Besarnya dampak ini jauh, jauh lebih kecil daripada yang kita lihat musim gugur lalu," ujar Ortberg.

"Saya tidak akan terlalu khawatir tentang implikasi pemogokan. Kami akan mengatasinya," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)

>
SHARE