Technology

Boeing Diseret ke Meja Hijau Terkait Kecelakaan Lion Air

Wahyu Dwi Anggoro 26/03/2025 09:30 WIB

Persidangan terhadap Boeing terkait dua kecelakaan pesawat 737 MAX di Indonesia dan Ethiopia pada 2018-2019 akan digelar pertengahan tahun ini.

Boeing Diseret ke Meja Hijau Terkait Kecelakaan Lion Air. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Persidangan terhadap Boeing terkait dua kecelakaan pesawat 737 MAX di Indonesia dan Ethiopia pada 2018-2019 akan digelar pertengahan tahun ini.

Dilansir dari AFP pada Rabu (26/3/2025), Hakim Federal Amerika Serikat (AS) Reed O'Connor memutuskan persidangan akan dimulai 23 Juni mendatang.

Kecelakaan Lion Air JT610 terjadi pada 2018. Penerbangan Ethiopian Airlines ET320 jatuh setahun setelahnya.

Keduanya menggunakan pesawat 737 MAX buatan Boeing. Total 346 tewas akibat kedua kecelakaan itu.

Setelah kedua peristiwa tersebut, semua pesawat 737 MAX dilarang terbang selama 20 bulan di seluruh dunia. Pada April 201, Boeing mengakui Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver (MCAS) menjadi salah satu penyebab kecelakaan.

"Saya sangat senang bahwa Hakim O'Connor dari Texas telah mengakhiri taktik menunda Boeing dan Departemen Kehakiman," kata Catherine Berthet, yang putrinya Camille meninggal dalam salah satu kecelakaan.

"Akhirnya akan ada persidangan," kata Berthet kepada AFP.

Pada Juli 2024, Boeing dan Departemen Kehakiman mencapai kesepakatan. Produsen pesawat tersebut siap mengaku bersalah dan membayar ganti rugi asalkan kasus ini tidak dibawa ke meja hijau.

Namun, kesepakatan tersebut ditolak pengadilan. Keluarga korban menegaskan Boeing harus mempertanggungjawabkan kelalaiannya yang menyebabkan kedua kecelakaan.

"Selama bertahun-tahun kami telah berjuang, dan saya berjuang, atas nama para korban dan putri saya Camille, demi kebenaran dan keadilan," kata Berthet.

"Persidangan diperlukan untuk mengungkap kebenaran ini," katanya.

Meskipun tanggal persidangan telah diumumkan, Boeing secara teori masih dapat mencapai kesepakatan pengakuan bersalah baru dengan jaksa penuntut. (Wahyu Dwi Anggoro)

SHARE