Technology

BSSN hingga Kemenkumham Turun Tangan Investigasi Kebocoran 35 Juta Data Paspor WNI

Tangguh Yudha/MPI 07/07/2023 14:04 WIB

BSSN hingga Kemenkumham turun tangan membantu Kominfo menginvestigasi dugaan kebocoran 35 juta data paspor WNI.

BSSN hingga Kemenkumham Turun Tangan Investigasi Kebocoran 35 Juta Data Paspor WNI. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Siber Sandi Negara (BSSN) hingga Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) turun tangan membantu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menginvestigasi dugaan kebocoran 35 juta data paspor WNI.

Menurut Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra, pihaknya akan bekerja sama dengan Kemenkumham untuk membantu Kominfo melakukan proses asistensi penanganan insiden kebocoran data yang menjadi sorotan publik.

"Hingga saat ini tim teknis BSSN bersama dengan tim teknis Kemenkumham sedang melakukan asistensi penanganan insiden, validasi dan investigasi atas dugaan insiden kebocoran data paspor WNI," kata Ariandi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/7/2023).

Selain investigasi data, BSSN dan Kemenkumham juga menjalankan beberapa langkah mitigasi risiko sehingga data yang saat ini ada tetap terjaga dan tidak mengganggu layanan terkait. Di samping itu, BSSN mengimbau pada Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) untuk tetap siaga dan menjaga keamanan di ruang digital.

"BSSN mengimbau kepada seluruh Penyelenggara Sistem Elektronik, Pengendali Data Pribadi, dan Subjek Data Pribadi untuk senantiasa meningkatkan keamanan data pribadi dan sistem elektronik yang dioperasikan," lanjut Ariandi.

Selain Kemenkumham, BSSN juga bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, di antaranya tim Pusat Data Nasional Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (LAIP) Kemenkominfo, CSIRT Kemenkumham, Pusdatin Kemenkumham, serta Direktorat Jenderal Imigrasi.

Kominfo pun sudah mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengkaji kasus kebocoran data paspor WNI yang bocor di dark web. Menurutnya, tidak ada kecocokan antara data tersebut dengan data yang ada di Pusat Data Nasional dan investasi mendalam masih terus dilakukan.

Untuk diketahui, sebanyak hampir 35 juta data paspor masyarakat Indonesia dilaporkan bocor di dark web. Kabar ini pertama kali diungkap oleh pengamat ruang digital Teguh Aprianto, yang mana data-data tersebut disebut dijual bebas di situs gelap dengan harga yang murah.

Dalam unggahannya di Twitter, Teguh memaparkan data yang bocor dijual seharga USD10 ribu atau setara Rp 150 jutaan. Adapun data yang bocor mencakup nomor paspor, tanggal berlaku paspor, nama lengkap, tanggal lahir, hingga jenis kelamin.

Tersemat juga informasi data yang bocor dijual dalam format CSV. Adapun ukuran data keseluruhan mencapai 4GB dengan keterangan tambahan menyebut data berhasil dibocorkan pada bulan Juli 2023 atau baru saja terjadi.

"Buat yang sudah pada punya paspor, selamat karena 34 juta data paspor baru aja dibocorkan & diperjualbelikan. Di portal tersebut pelaku juga memberikan sampel sebanyak 1 juta data," cuit Teguh di Twitternya dengan akun @secgron.

Laporan Teguh ini pun berhasil mendapat sorotan dari netizen Indonesia. Kebanyakan netizen menyayangkan maraknya kasus kebocoran data yang terjadi di Indonesia belakang ini. Tidak sedikit dari mereka yang bahkan menyalahkan Pemerintah atas kejadian ini.

(FRI)

SHARE