Technology

Buat Poling, Elon Musk Patuh Jika Banyak yang Minta Mundur dari CEO Twitter

Yusuf Emar 19/12/2022 13:28 WIB

Elon Musk membuat polling atau jajak pendapat di Twitter apakah dia harus mundur sebagai CEO Twitter?

Buat Poling, Elon Musk Patuh Jika Banyak yang Minta Mundur dari CEO Twitter. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Sejak Elon Musk menjabat sebagai kepala Twitter, polling atau jajak pendapat merupakan sesuatu yang kerap digunakan oleh Elon Musk untuk berbagai hal.

Seperti ketika dia bertanya kepada pengguna Twitter melalui polling, untuk menanyakan apakah mantan presiden AS, Donald Trump penangguhan akunnya harus dicabut atau tidak.

Elon Musk melakukan hal yang sama untuk beberapa akun lainnya yang ditangguhkan. Namun, ada satu hal yang mengejutkan, yakni ketika Elon Musk membuat polling di Twitter untuk dirinya sendiri. 

Orang terkaya di dunia nomor dua versi Forbes itu menanyakan pengguna tentang 'masa depannya' di perusahaan tersebut.

"Haruskah saya mundur sebagai kepala Twitter? Saya akan mematuhi hasil jajak pendapat ini," tulis Musk di Twitter, dikutip dari Gadget Now, Senin (19/12/2022).

Agar terbilang adil bagi Elon Musk, dia tetap berpegang teguh pada hasil polling tersebut. Jadi, apabila banyak orang akhirnya memilih Elon musk untuk mundur, yang jadi pertanyaan, yakni siapa seseorang yang bisa menggantikannya.

Namun, Elon Musk sendiri membalas tweet tertentu yang mengisyaratkan bahwa sebenarnya tidak ada penerus yang dia pikirkan.

"Tidak ada yang menginginkan pekerjaan yang benar-benar dapat membuat Twitter tetap hidup. Tidak ada penggantinya," tulis Elon Musk.

Kemudian, CEO Twitter sekaligus CEO Tesla tersebut, juga menunjukan bahwa masalahnya bukan pada menemukan CEO, tapi yang benar-benar bisa melakukan pekerjaan dengan baik.

"Pertanyaannya bukanlah menemukan CEO, pertanyaannya adalah menemukan CEO yang dapat membuat Twitter tetap hidup," tulisnya. 

Elon Musk juga menuliskan suatu hal tentang itu "Seperti kata pepatah, berhati-hatilah dengan apa yang Anda inginkan, karena Anda mungkin mendapatkannya."

Adapun spekulasi kemungkinkan mundurnya Elon Musk dari Twitter, yakni karena dampaknya terhadap perusahaan lain yakni Tesla. Di mana salah satu investor terbesar Tesla, KoGuan Leo awal pekan ini men-tweet bahwa "Tesla tidak memiliki CEO yang bekerja" dan bahwa Musk sudah "Meninggalkan Tesla".

Kemudian, pada cuitannya lainnya, KoGuan menyarankan, akan lebih baik bila Elon Musk mencari CEO untuk Twitter. Sejumlah laporan pun mengungkapkan, saham Tesla tidak berjalan dengan baik.

Menurut sebuah laporan, dibanding dengan tahun lalu, saham Tesla turun hingga 50 persen, mencapai level terendah dalam 52 minggu. Karena itu, Elon Musk pun kehilangan gelar orang terkaya nomor satu di dunia, dan kini tergeser menjadi urutan kedua dalam daftar tersebut.

(FAY)

SHARE