Technology

BYD Gandeng DeepSeek untuk Bersaing dengan AI Tesla

Febrina Ratna Iskana 12/02/2025 07:14 WIB

BYD baru saja menandatangani kesepakatan dengan DeepSeek untuk mengembangkan teknologi otonom baru. Hal itu meningkatkan persaingan dengan Tesla

BYD Gandeng DeepSeek untuk Bersaing dengan AI Tesla. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pabrikan mobil China, BYD, baru saja menandatangani kesepakatan dengan DeepSeek untuk mengembangkan teknologi otonom baru. Kolaborasi tersebut bisa menjadi berita buruk bagi produsen mobil lainnya seperti Tesla.

DeepSeek, perusahaan AI generatif yang berbasis di China, baru-baru ini menjadi sorotan, karena menawarkan teknologi AI yang sebanding dengan OpenAI tetapi dengan biaya lebih mudah dan sumber daya yang lebih sedikit.

Seperti diberitakan CarNewsChina sebelumnya, BYD mengambil pendekatan yang lebih hati-hati terhadap teknologi otonom dibandingkan dengan Tesla. Hingga akhirnya perusahaan tersebut meluncurkan sistem bantuan pengemudi (ADAS) canggih yang diberi nama "God's Eye".

Teknologi itu diterapkan ke semua mobilnya, mulai dari model YangWang yang mahal hingga mobil entry-level yang harganya hanya di bawah 100.000 yuan atau sekitar USD13.700.

Sistem God’s Eye hadir dalam tiga penawaran berbeda berdasarkan fungsionalitas, yang semuanya menggunakan sistem Xuanji milik BYD untuk mendukung teknologi self-driving. Hal itu melibatkan kombinasi teknologi chip onboard, cloud, sensor, serta cloud AI dan kendaraan AI.

Pengaturan Xuanji akan dihubungkan ke model AI R1 DeepSeek untuk meningkatkan kemampuan AI kendaraan, serta yang ada di cloud.

Tesla telah memasang taruhan besar pada teknologi otonomnya, setidaknya menurut analis di Wall Street dan CEO Elon Musk sendiri. Namun, perusahaan tersebut belum menerima persetujuan regulasi untuk meluncurkan fitur FSD (full self-driving) di China.

Saat pertemuan terkait pendapatan kuartal I Tesla, Musk ditanya tentang peluncuran FSD di China. Dia pun menjawab ada sejumlah tantangan untuk menerapkan teknologi itu di China.

Itu karena Beijing melarang Tesla mentransfer video pelatihan dari luar China. Di sisi lain, Pemerintah AS tidak mengizinkan Tesal melakukan pelatihan di China.

“Jadi, kami agak terikat di sana. Ini seperti dilema,” tutur Musk seperti dilansir dari Yahoo Finance, Rabu (12/2/2025).

Di luar China, rencana FSD dan robotaxi Tesla telah mengikuti jadwal terbaru. Musk mengatakan bahwa layanan robotaxi-nya, yang didukung oleh FSD berbayar dan tanpa pengawasan, akan hadir di Austin, Texas, pada Juni mendatang. Layanan ini akan menggunakan kendaraan Tesla.

Musk juga mengatakan bahwa robotaxi yang dibuat khusus oleh Tesla, Cybercab, sedang dalam proses untuk dirilis pada 2026.

Namun dengan adanya ancaman BYD terhadap kecakapan otonom dan AI Tesla menjadi ancaman bagi perusahaan Musk. Apalagi perusahaan China itu hampir mengalahkan Tesla dalam penjualan EV murni.

Fakta bahwa perusahaan tersebut dapat menawarkan perangkat lunak otonom dalam EV-nya, yang lebih murah daripada Tesla, dapat mendorong BYD menjadi yang teratas di pasar China, yang merupakan pasar otomotif yang sangat penting.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE