Technology

CEO Nvidia Dukung Donald Trump Cabut Pembatasan Ekspor Chip AS ke China

Ibnu Hariyanto 21/05/2025 17:11 WIB

CEO Nvidia Jensen Huang setuju dengan langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mulai mempertimbangkan untuk membatalkan pembatasan ekspor chip AS.

CEO Nvidia setuju dengan langkah Donald Trump yang mulai mempertimbangkan untuk membatalkan pembatasan ekspor chip AS. (foto: iNews Media)

IDXChannel- CEO Nvidia Jensen Huang setuju dengan langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mulai mempertimbangkan untuk membatalkan pembatasan ekspor chip AS. Sebab, kebijakan membatasi ekspor chip sangat merugikan perusahan AS.

"Kontrol ekspor AS terhadap chip kecerdasan buatan (artificial intelligence) ke China adalah sebuah kegagalan karena telah menyebabkan perusahaan-perusahaan Amerika kehilangan miliaran dolar dalam penjualan," kata Jensen Huang dilansir dari Yahoo Finance mengutip Reuters, Rabu (21/5/2025)

Komentar tersebut disampaikan Huang dalam konferensi pers di ajang Computex di Taipei merujuk langsung aturan 'AI diffusion rule' dari pemerintahan era Presiden Joe Biden. Aturan itu membatasi ekspor chip AI canggih ke China berdasarkan pembagian wilayah menjadi tiga tingkatan.

“Secara keseluruhan, kontrol ekspor itu gagal. Asumsi dasar yang melandasi kebijakan itu sejak awal terbukti keliru," ujar Huang. 

Menurut Huang, larangan tersebut justru mendorong perusahaan-perusahaan China untuk beralih ke chip buatan lokal seperti dari Huawei. Langkah itu semakin mempercepat investasi besar-besaran China dalam membangun rantai pasok chip domestik yang tidak bergantung pada teknologi asing.

Huang mengungkapkan sejak awal pemerintahan Biden, pangsa pasar Nvidia di China turun drastis dari 95 persen menjadi 50 persen.

Namun ketika Donald Trump mengambilalih pemerintahan pendekatan terhadap ekspor chip AS berubah. Huang memuji Trump yang berencana membatalkan pendekatan bertingkat tersebut dan menggantinya dengan perizinan global berbasis perjanjian antar-pemerintah.

“Presiden Trump menyadari bahwa tujuan awal itu keliru,” kata Huang.

Pendekatan baru Trump ini dapat menjadi alat tawar strategis dalam negosiasi dagang global. Selain itu, pedekatan itu bisa menjaga posisi Amerika dalam pengembangan teknologi canggih.

(Ibnu Hariyanto)

SHARE