Chery Indonesia Recall Omoda 5, Siap Jemput Unit jika Konsumen Tak Bisa ke Bengkel
Chery Indonesia recall unit Omoda 5 karena ditemukan risiko as roda belakang bisa patah secara tiba-tiba akibat proses pengelasan yang tidak benar.
IDXChannel - PT Chery Sales Indonesia (CSI) melakukan penarikan kembali atau recall unit Omoda 5. Keputusan itu diambil setelah ditemukan risiko as roda belakang bisa patah secara tiba-tiba akibat proses pengelasan yang tidak benar.
Langkah ini dilakukan untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada konsumen. Sejauh ini ada sekitar 420 unit Omoda 5 1.5T, baik varian Z maupun RZ yang terdampak recall tersebut.
Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia mengatakan saat ini proses recall Chery Omoda 5 milik konsumen masih terus berjalan. Salah satu kendala yang dihadapi yaitu jadwal konsumen datang ke diler.
“Saat ini progresnya sudah 90 persen konsumen sudah datang. Jadi yang masih menjadi kendalanya menemukan jadwal konsumen untuk datang ke diler. Itu yang buat lama,” kata Rifkie saat ditemui di Jakarta Pusat, belum lama ini.
“Kalau konsumen banyak waktu bisa datang kapan saja, tentu itu akan memudahkan kita dan lebih cepat untuk closing recall,” lanjutnya.
Rifkie menjelaskan apabila konsumen tidak memiliki waktu untuk ke bengkel, maka pihaknya akan menerjunkan tim yang akan memeriksa kondisi mobil tersebut. Apabila dibutuhkan penanganan lebih lanjut, maka akan dibawa ke bengkel dengan towing.
“Iya kita akan jemput konsumen untuk pertama, kalau misalkan tidak memungkinkan jemput kita akan kirim dulu service car. Kita cek kalau kondisi masih oke ya mungkin kita akan info ke konsumen kalo masih oke. kalau memang harus ada treatment harus kita bawa,” ujarnya.
Rifkie menuturkan pihaknya menargetkan permasalahan ini selesai pada pertengahan Juni 2024. Namun, target tersebut juga disesuaikan dengan pemilik Omoda 5.
Apabila sesuai dengan jadwal yang ditentukan maka prosesnya bisa lebih cepat. Hingga saat ini, Rifkie mengklaim belum ada pergantian komponen pada masalah yang terjadi di Omoda 5.
Tapi, ia mengakui bahwa komponen yang bermasalah sama seperti yang terjadi di Malaysia karena vendor yang ditunjuk tidak melakukan pengelasan dengan benar.
“Kemarin kita sudah pernyataan resmi, setelah di cek itu oleh headquarter ternyata permasalahannya ada di vendor gitu. Vendor itu dalam masa produksi ada upgrade untuk welding atau pengelasan, nah di masa upgrade itu ada masalah yang agak miss di vendor,” pungkasnya.
(FRI)