Technology

China Agresif Kembangkan AI Murah Penerus DeepSeek untuk Saingi OpenAI dan Nvidia

Ibnu Hariyanto 26/03/2025 08:08 WIB

Perusahaan teknologi China semakin agresif dalam persaingan kecerdasan buatan (AI) global menantang dominasi Amerika Serikat seperti OpenAI dan Nvidia. 

Perusahaan teknologi China semakin agresif dalam persaingan kecerdasan buatan (AI) global menantang dominasi Amerika Serikat. (foto: MNC Media)

IDXChannel- Perusahaan teknologi China semakin agresif dalam persaingan kecerdasan buatan (AI) global menantang dominasi Amerika Serikat seperti OpenAI dan Nvidia

Dilansir dari Bloomberg, Rabu (26/3/2025), kehadiran perusahaan AI asal China DeepSeek membuktikan bahwa membangun model AI canggih tidak selalu memerlukan investasi miliaran dolar AS.

Keberhasilan DeepSeek ini memicu gelombang inovasi di industri teknologi China. Sejak DeepSeek meluncurkan model AI yang kuat pada Januari dengan biaya murah, perusahaan-perusahaan China lainnya mulai mempercepat pengembangan AI-nya.

Dalam dua minggu terakhir, setidaknya sepuluh model baru atau pembaruan besar telah diumumkan oleh raksasa teknologi seperti Baidu, Alibaba, Tencent, dan Ant Group. Bahkan layanan pesan antar makanan Meituan mulai mengalokasikan miliaran dolar AS untuk AI.

Kecepatan inovasi ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan China tidak sekadar mengikuti tren, tapi berupaya menetapkan standar baru. Salah satunya soal teknologi AI dengan biaya murah.

Pesaing-pesaing China seperti OpenAI masih mempertahankan layanan premium dengan harga lebih mahal. Sementara itu, Nvidia berpotensi kehilangan keuntungan karena semakin banyak perusahaan beralih ke solusi yang lebih murah.

Strategi ini mencerminkan pola yang sudah terjadi di industri lain, seperti kendaraan listrik dan panel surya. Perusahaan China sering kali mengungguli pesaing global dengan produksi massal dan harga yang lebih kompetitif.

Pola serupa kini mulai terlihat dalam AI, yang dapat berdampak besar bagi industri teknologi di seluruh dunia. Model open-source dari China kini mulai digunakan di berbagai negara, termasuk AS dan India, meskipun beberapa pemerintah berusaha membatasi akses terhadap DeepSeek. 

Hal ini menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan China membentuk ulang pasar AI global. Ke depan, para analis memprediksi inovasi AI China akan meluas ke bidang lain, seperti visi komputer, robotika, dan pembuatan gambar. 

Dengan keunggulan China dalam produksi perangkat keras, model AI yang semakin murah dan mudah diakses dapat mempercepat perkembangan teknologi berbasis AI di seluruh dunia. Jika tren ini berlanjut, China bisa menjadi pemimpin baru dalam industri AI global.

(Ibnu Hariyanto)

SHARE