Technology

China akan Kembangkan Teknologi Mirip Neuralink Milik Elon Musk

Dian Kusumo Hapsari 02/07/2024 11:07 WIB

Pemerintah China mengatakan pihaknya berencana menugaskan sebuah komite dengan merancang standar untuk memandu penggunaan brain-computer interface

China akan Kembangkan Teknologi Mirip Neuralink Milik Elon Musk. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pada Senin (1/7/2024), Pemerintah China mengatakan pihaknya berencana menugaskan sebuah komite dengan merancang standar untuk memandu penggunaan brain-computer interface atau antarmuka otak-komputer.

Ini merupakan tanda bahwa negara tersebut bermaksud untuk meningkatkan pengembangannya sendiri atas teknologi baru ini.

Negeri Tirai Bambu akan mengundang pakar industri dan teknis yang relevan dari perusahaan, lembaga penelitian, universitas, dan industri lainnya untuk mengerjakan serangkaian standar. Hal ini termasuk pengkodean dan penguraian informasi otak, komunikasi data, dan visualisasi data, sesuai dengan rencana yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Teknologi Informasi.

Brain-computer interface adalah bidang penelitian teknis yang relatif baru di mana sinyal dari otak digunakan untuk mengendalikan perangkat eksternal – misalnya, anggota tubuh robot. Perusahaan paling terkenal yang mengembangkan teknologi ini bisa jadi adalah Neuralink Corp, yang didirikan bersama oleh Elon Musk pada tahun 2016. Perusahaan tersebut sedang mengerjakan perangkat implan dan sedang mencari penderita quadriplegia untuk berpartisipasi dalam uji klinis, menurut situs webnya.

Pengumuman pemerintah China ini merupakan sinyal bahwa mereka berniat untuk mempercepat pengembangan teknologi serupa untuk menyaingi pesaing barat seperti Neuralink, setelah sebagian besar memusatkan upayanya pada bidang penelitian akademis.

Presiden China Xi Jinping telah meminta China untuk meningkatkan inovasi dalam negerinya karena negara-negara lain mendominasi teknologi strategis tertentu. Secara khusus, Beijing mengucurkan miliaran dolar ke dalam industri semikonduktornya, ketika AS mempertimbangkan pembatasan lebih lanjut terhadap akses Tiongkok terhadap teknologi chip.

Hingga saat ini, upaya China dalam bidang brain-computer interface sebagian besar terbatas pada tim peneliti yang berafiliasi dengan universitas. Pada Maret, CCTV melaporkan bahwa seorang pasien yang lumpuh mendapatkan kembali mobilitasnya setelah mendapatkan perangkat yang disebut Neural Electronic Opportunity, yang ditanamkan di otaknya oleh Universitas Tsinghua. China pada bulan Februari menerbitkan panduan etika untuk studi antarmuka otak-komputer.

Kementerian sedang mencari opini publik mengenai masalah ini. Jawaban akan diberikan pada tanggal 30 Juli.

(DKH)

SHARE