China Batasi Penjualan Chip Milik Nvidia usai Pernyataan Menteri Perdagangan AS
Washington telah mengizinkan dimulainya kembali penjualan Nvidia H20 di China setelah mencapai kesepakatan perdagangan kerangka kerja dengan Beijing
IDXChannel - Langkah China untuk membatasi penjualan chip kecerdasan buatan H20 khusus China milik Nvidia, dipicu oleh pernyataan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick yang dianggap menghina oleh Beijing.
Dilansir dari laman Investing Kamis (21/8/2025) Administrasi Siber China, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, dan Kementerian Perindustrian dan Teknologi telah mulai membujuk perusahaan-perusahaan lokal untuk membeli H20 sebagai tanggapan atas komentar Lutnic pada bulan Juli.
Komentar yang dimaksud dilontarkan Lutnick dalam sebuah wawancara pada tanggal 15 Juli, yang berlangsung sehari setelah pemerintahan Trump mencabut pembatasan penjualan beberapa chip AI di China.
"Kami tidak menjual produk terbaik kami kepada mereka, bukan produk terbaik kedua kami, bahkan bukan produk terbaik ketiga kami," ujar Lutnick. "Anda ingin menjual produk kepada China secukupnya sehingga para pengembang mereka kecanduan dengan tumpukan teknologi Amerika, itulah pemikirannya," tutur dia.
Beberapa pemimpin senior China menganggap komentar tersebut dengan sebutan "menghina," sehingga kemudian memicu upaya untuk membatasi perusahaan teknologi China membeli chip tersebut.
Langkah ini juga menimbulkan hambatan penjualan yang berkelanjutan bagi Nvidia (NASDAQ:NVDA), mengingat produsen chip tersebut masih memandang China sebagai pasar utama.
Washington telah mengizinkan dimulainya kembali penjualan Nvidia H20 di China setelah mencapai kesepakatan perdagangan kerangka kerja dengan Beijing pada bulan Mei dan Juni. Beijing juga telah melanjutkan ekspor material tanah jarang sebagai tanggapan.
Namun, pada akhir Juli, Beijing mulai membimbing perusahaan teknologi China untuk menghentikan pesanan baru H20, sekaligus mempromosikan penggunaan chip buatan lokal, seperti dari Huawei.
Beijing juga telah menyatakan kekhawatiran atas kendali jarak jauh dan celah keamanan pada chip buatan AS, namun ini klaim yang dibantah keras oleh Nvidia.
CEO Nvidia Jensen Huang, telah mengunjungi Beijing bulan lalu dan berkomitmen untuk tetap kompetitif di China meskipun ada ketegangan dengan Amerika Serikat.
China diketahui menyumbang setidaknya 15 persen dari total penjualan Nvidia, dengan chip H20 yang sangat populer di kalangan pengembang AI lokal.
Perusahaan besar seperti Alibaba (NYSE:BABA), Baidu (NASDAQ:BIDU), dan Bytedance, bahkan telah menolak promosi chip AI buatan lokal oleh China dengan alasan kinerja yang lebih baik dari produk Nvidia.
Dilaporkan pada pekan lalu bahwa perusahaan rintisan AI China, DeepSeek, telah menunda peluncuran model AI baru karena upaya pelatihan menggunakan chip Huawei sebagian besar gagal.
(kunthi fahmar sandy)