China Diam-Diam Cabut Tarif 125 Persen untuk Sebagian Impor Chip AS

China diam-diam mencabut tarif balasan 125 persen terhadap beberapa chip semikonduktor asal Amerika Serikat (AS).

IDXChannel - China diam-diam mencabut tarif balasan 125 persen terhadap beberapa chip semikonduktor asal Amerika Serikat (AS).

China mengenakan tarif balasan 125 persen terhadap semua impor AS awal bulan ini, tak lama setelah Washington mengumumkan tarif resiprokal 145 persen untuk seluruh produk buatan Negeri Tirai Bambu tersebut.

Beijing tidak secara terbuka mengumumkan pencabutan tersebut. Namun, otoritas bea cukai telah memberi tahu sejumlah perusahaan teknologi di China.

“Berita yang fantastis! Kami telah menerima pemberitahuan baru dari kantor Bea Cukai China, yang menyatakan bahwa delapan kode tarif yang terkait dengan semikonduktor/sirkuit terpadu sekarang dibebaskan dari tarif tambahan atas impor AS,” kata Shenzhen HJET Supply Chain di media sosial, dilansir dari CNN pada Senin (28/4/2025).

“Ini berarti bahwa impor yang berasal dari AS berdasarkan kode-kode ini akan dikurangi tarifnya menjadi nol saat masuk ke China,” katanya.

Chip semikonduktor merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hampir setiap perangkat elektronik. Sebagian besar teknologi chip semikonduktor berasal dari AS dan sekutunya seperti Jepang, Korea Selatan (Korsel), Belanda, dan Taiwan.

Meskipun China telah membuat banyak kemajuan di bidang chip semikonduktornya, Negeri Tirai Bambu tersebut masih sangat bergantung pada impor dari AS, Taiwan, Jepang, korsel, dan Belanda. 

Tahun lalu, China mengimpor chip semikonduktor senilai USD11,7 miliar dari AS. Ketua firma investasi teknologi BDA Duncan Clark mengatakan, pengecualian tersebut menunjukkan China masih belum bisa memenuhi sendiri kebutuhan chipnya.

"China memiliki ambisi untuk itu. Namun pada dasarnya, masih perlu waktu sebelum dapat sepenuhnya mandiri," katanya.

Ini bukan pengecuaian pertama yang diberikan Beijing untuk impor chip AS. Awal bulan ini, China menghapus tarif untuk chip yang dirancang oleh perusahaan AS tetapi diproduksi di luar negeri. Misalnya, produk chip raksasa teknologi AS Nvidia sebagian besar dibuat di Taiwan oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC)

Pengecualian terbaru tampaknya hanya berlaku untuk chip logika, yang memproses dan mengendalikan aliran data. Chip memori, yang menyimpan dan mengambil data, tidak termasuk dalam pengecualian.

Selain chip semikonduktor, China dikabarkan juga memberikan pengecualian tarif pada beberapa komponen pesawat, termasuk mesin dan roda pendaratan. (Wahyu Dwi Anggoro)