Colokan Wuling BinguoEV Beda dari yang Lain, Diklaim Bisa Fast Charging
Wuling BinguoEV ternyata didukung dengan teknologi pengisian cepat atau fast charging dengan tipe colokan yang berbeda.
IDXChannel - Wuling Motors meluncurkan mobil listrik terbaru di Indonesia yaitu Wuling BinguoEV. Kendaraan listrik berbasis baterai ini juga sudah didukung dengan teknologi pengisian cepat atau fast charging dengan tipe colokan yang berbeda.
Danang Wiratmoko, Product Planning Wuling Motors, mengatakan standar yang dipakai untuk DC Charging BinguoEV ini merupakan IEC tipe BB. Secara standar, colokan tersebut ekuivalen dengan GB/T.
Sebagai informasi, pada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN, colokan yang digunakan adalah tipe CCS-2 untuk pengecasan DC atau fast charging. Tapi, Danang memastikan tipe colokan yang digunakan pada Wuling BinguoEV akan menjadi standar nasional dalam waktu dekat.
“IEC BB ini juga akan dalam waktu dekat ini sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Jadi, pada SNI disebutkan bahwa standar yang diakui di Indonesia adalah SNI IEC. Ada beberapa bagian, salah satunya adalah tipe FF yang kalau dipasang itu CCS2,” kata Danang kepada wartawan di Tangerang, Kamis (16/11/2023).
Danang menegaskan Wuling BinguoEV yang mengaspal di Indonesia sudah disesuaikan dengan seluruh ekosistem kendaraan listrik yang ada di Tanah Air. Ini ditujukan untuk memberikan kemudahan kepada pengguna dalam melakukan pengisian daya.
Selain itu, Wuling juga akan bekerja sama dengan pihak terkait dalam penyediaan SPKLU untuk memastikan tipe colokan pada BinguoEV tersedia. Sehingga nantinya masyarakat tak perlu kerepotan apabila cas baterai di SPKLU mana pun.
“Jika bicara soal pengecasan, ada survey dari PLN tentang bagaimana kebiasaan orang mengecas mobil listrik. Sebenarnya, dari survey yang diadakan PLN, lebih dari 80 persen itu orang yang memiliki mobil listrik mengecasnya di rumah,” kata Dian Asmahani, Brand and Marketing Director Wuling Motors.
Namun, Dian menegaskan sebagai bentuk komitmen, Wuling juga akan menyediakan ekosistem kendaraan lsitrik seperti SPKLU. Sampai tahun depan, ditargetkan ada sekitar 100 titik stasiun pengecasan di seluruh Indonesia.
“Tapi sebagai komitmen keseriusan kami untuk mobil listrik, kita bukan cuma keluarkan produknya. Kita juga akan meningkatkan infrastrukturnya. Tapi, produk yang kita keluarkan juga tetap mengusung easy to use,” kata Dian.
(FRI)