Technology

Dear Konten Kreator, Twitter Mau Bagi-Bagi Rezeki Rp73,6 Miliar

Wahyu Sibarani 11/06/2023 06:39 WIB

Pembagian rejeki itu diungkap oleh pemilik Twitter, Elon Musk melalui cuitan Twitter resmi miliknya baru-baru ini.

Dear Konten Kreator, Twitter Mau Bagi-Bagi Rezeki Rp73,6 Miliar (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Twitter akan membagi rezeki buat para kreator konten yang bergabung di platform tersebut. Total rezeki yang dibagikan mencapai USD5 juta atau setara Rp73,6 miliar.

Pembagian rejeki itu diungkap oleh pemilik Twitter, Elon Musk melalui cuitan Twitter resmi miliknya baru-baru ini. Menurutnya pembagian keuntungan tersebut merupakan pembayaran dari iklan yang muncul dalam setiap cuitan mereka di Twitter.

Hanya saja tidak semua kreator konten di Twitter yang kebagian cuan. Ada syarat yang perlu dipenuhi sebelum mendapatkan nilai yang cukup besar itu.

"Mereka yang mendapatkan hanyalah kreator konten yang terverifikasi dengan iklan yang benar-benar tayang agar bisa dihitung," jelas Elon Musk.

Pernyataan Elon Musk tentang berbagi rejeki itu langsung diamini oleh CEO Twitter, Linda Yaccarino. Dia hanya mencuit pendek mengenai informasi tersebut.

"Ayo," cuitnya sambil mengunggah gambar api semangat.

Diketahui pembagian rezeki tersebut memang sudah jadi janji Elon Musk sejak tahun lalu membeli Twitter. Dia ingin agar Twitter bisa menyaingi YouTube dalam memberikan keuntungan finansial.

Saat itu dia sesumbar ingin membayar kreator konten jauh lebih mahal dibanding yang diberikan YouTube. Hal itu dia katakan agar kreator konten tertarik dengan Twitter ketimbang YouTube.

Tidak bisa dipungkiri saat ini YouTube memang jadi tempat yang menggoda buat para kreator konten untuk mendapatkan cuan.

"Kita bisa mengambil banyak kreator konten yang menganggap bikin konten di YouTube keren. Caranya  mau enggak bikin konten di Twitter dengan bayaran 10 persen lebih besar," ucap Elon Musk.

Paul Tassi, senior kontributor dari Forbes malah mengatakan ide Elon Musk berbagi cuan atau rejeki Twitter merupakan ide yang paling faktual dan bisa direalisasi dibanding ide-ide gila Elon Musk lain buat Twitter.

"Sebenarnya ide ini adalah yang paling bisa direalisasi. Hanya saja Twitter tidak punya latar belakang yang baik dengan unggahan video. Berbeda dengan YouTube, Twitter memang tidak punya tampilan yang sangat mendukung untuk unggahan video. Kebanyakan video yang ditampilkan hanya berdurasi singkat dan kualitas rendah," jelasnya waktu itu.

(SAN)

SHARE