Technology

Diluncurkan dari Amerika, Satelit Merah Putih 2 Telkom Indonesia Berhasil Mengorbit

Iqbal Dwi Purnama 21/02/2024 06:43 WIB

Peluncuran Satelit Merah Putih 2 ini dilakukan di Florida, Amerika Serikat, Rabu dini hari (21/2/2024). 

Telkom berhasil meluncurkan Satelit Merah Putih 2. Satelit ini digadang-gadang memiliki teknologi High Throughput Satellite (HTS). (MNC Media)

IDXChannel - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak usahanya Telkomsat berhasil meluncurkan Satelit Merah Putih 2. Satelit ini digadang-gadang memiliki teknologi High Throughput Satellite (HTS).

Peluncuran Satelit Merah Putih 2 ini dilakukan di Florida, Amerika Serikat, Rabu dini hari (21/2/2024). 

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, satelit dengan nama Merah Putih 2 ini  diluncurkan langsung dari Cape Canaveral, Florida dengan menggunakan roket Falcon 9. 

Dengan kapasitas hingga 32Gbps, Satelit Merah Putih 2 membawa transponder aktif yang terdiri dari frekuensi C-band dan Ku-band, yang akan menjangkau seluruh area Indonesia. Sebelumnya Telkom telah meluncurkan Satelit Merah Putih pada tahun 2018 dengan penempatan pada slot orbit 108 BT.

"Satelit Merah Putih 2 menjadi harapan sekaligus wujud komitmen Telkom untuk mendukung pemerataan konektivitas di seluruh Indonesia, melengkapi infrastruktur darat dan laut yang kami miliki," ujar Ririek dalam keterangan resminya dikutip Rabu (21/2/2024).

Di menambahkan, satelit ini akan menjadi satelit ke-11 milik Telkom, yang nantinya akan menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur (113 BT). Kehadiran satelit ini diharapkan mampu menghadirkan pemerataan akses informasi yang merata melalui infrastruktur dan layanan telekomunikasi digital yang merata. 

"Telkom meyakini dengan adanya pemerataan akses informasi ini diharapkan dapat mengakselerasi digitalisasi masyarakat di berbagai aspek," kata dia. 

Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd. Rauf mengatakan, Satelit Merah Putih 2 mengandalkan platform Spacebus 4000B2 dengan usia desain 15 tahun. Pembangunannya sendiri melibatkan Thales Alenia Space yang bertanggung jawab dalam hal pabrikasi pembuatan satelit dan SpaceX sebagai perusahaan penyedia jasa peluncuran satelit. 

Kedua perusahaan tersebut merupakan pemain besar di sektornya dan sudah berpengalaman dengan proyek satelit Telkom sebelumnya.

Lukman mengatakan proses pemilihan mitra dan pengadaan satelit tersebut telah dilakukan sesuai dengan asas kepatuhan (compliance) dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. 

"Selain itu dari aspek bisnis, proses pemilihan mitra juga telah mempertimbangkan biaya per Gbps yang paling rendah sehingga menghasilkan satelit dengan kapasitas lebih besar dengan harga jual yang kompetitif," tutup Lukman.

(NIY)

SHARE