Dipersulit Masuk Eropa, Ini Produsen Mobil Listrik China yang Kena Tarif Tinggi
Produsen mobil listrik asal China bersatu untuk melakukan gugatan ke Pengadilan Keadilan Uni Eropa terkait tarif impor mobil yang sangat tinggi di Uni Eropa.
IDXChannel - Produsen mobil listrik asal China bersatu untuk melakukan gugatan ke Pengadilan Keadilan Uni Eropa terkait tarif impor mobil yang sangat tinggi di Uni Eropa.
Melansir The Economic Times, Selasa (28/1/2025), produsen asal China yang melakukan gugatan adalah BYD, Geely, dan SAIC. Sejumlah raksasa otomotif asal China itu merasa tarif impor yang ditetapkan oleh negara-negara di Uni Eropa sangat tinggi.
Uni Eropa mengenakan tarif impor terhadap kendaraan listrik buatan China setelah penyelidikan anti subsidi. BYD dikenakan tarif impor 17 persen, Geely 18,8 persen, dan 35,3 persen untuk SAIC, di samping bea masuk impor mobil standar Uni Eropa sebesar 10 persen.
Dokumen pengadilan menunjukkan ketiga produsen mobil listrik itu mengajukan keluhan mereka di pengadilan umum. Proses di pengadilan umum akan berlangsung rata-rata 18 bulan dan dapat diajukan banding.
Kamar Dagang China untuk Impor dan Ekspor Mesin dan Produk Elektronik (CCCME), sebuah badan industri yang telah mewakili produsen EV China, juga mengajukan keluhan serupa.
Kamar Dagang China untuk UE (CCCEU) mendesak Beijing dan Brussels untuk merundingkan kompromi guna menghindari tingginya tarif impor.
Dalam sebuah pernyataan, CCCME mengonfirmasi tindakannya atas nama perusahaan yang berwenang, dan berjanji untuk terus mewakili industri kendaraan listrik China melalui litigasi hukum dan dengan tegas membela hak dan kepentingan sah perusahaan.
Komisi Eropa mengatakan pihaknya mengetahui kasus tersebut dan memiliki waktu dua bulan dan 10 hari untuk mempersiapkan pembelaannya. Mereka juga mengatakan terus menjalin kontak teknis dengan Beijing.
Belum diketahui apakah ada tantangan dari produsen kendaraan listrik lainnya, termasuk perusahaan Eropa yang memproduksi mobil di China. Tantangan tersebut kemungkinan meliputi argumen mengenai penilaian subsidi, penetapan kerugian pada industri Uni Eropa, dan keputusan komisi yang tidak biasa untuk memulai kasus sendiri.
SAIC diperkirakan akan mempermasalahkan tarifnya yang terlalu tinggi. Produsen kendaraan listrik juga mengeluhkan Tesla, eksportir kendaraan listrik terbesar dari China ke UE, yang tidak dimasukkan dalam sampel resmi, justru yang dijadikan sampel adalah BYD, Geely, dan SAIC.
(NIA DEVIYANA)