Technology

Donald Trump Siap Beri Perpanjangan Waktu Penjualan TikTok ke Perusahaan AS

Ibnu Hariyanto 05/05/2025 01:09 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku siap memberikan perpanjangan waktu bagi Bytedance untuk menjual TikTok ke perusahaan AS.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku siap memberikan perpanjangan waktu bagi Bytedance untuk menjual TikTok ke perusahaan AS. (foto: iNews Media)

IDXChannel – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku siap memberikan perpanjangan waktu bagi Bytedance untuk menjual TikTok ke perusahaan AS. Waktu tambahan itu diberikan agar tercapainya kesepakatan.

Hal itu disampaikan Trump saat sesi wawancara di acara Meet the Press di NBC News yang disiarkan Minggu (4/5/2025). Trump mengaku sedikit rasa suka terhadap aplikasi video pendek yang sangat populer itu.

Dia berharap TikTok bisa tetap beroperasi di AS asalkan kepemilikannya berpindah ke tangan perusahaan AS.

Sebelumnya, Trump telah memberikan perpanjangan waktu selama 75 hari pada April 2025 kepada ByteDance sebagai perusahaan induk TikTok asal China. ByteDance diminta segera menjual cabang bisnisnya itu ke perusahaan Amerika Serikat. 

Meski demikian, Trump mengatakan perpanjangan waktu tambahan bisa tidak diperlukan lagi jika kesepakatan segera tercapai.

Trump juga menyebut penolakan pemerintah China terhadap tarif-tarif AS menjadi salah satu faktor yang menghambat proses penjualan TikTok kepada perusahaan AS. Sebab, kesepakatan tersebut tetap memerlukan persetujuan akhir dari pemerintah China.

TikTok sebelumnya dilarang beroperasi di AS setelah keluar undang-undang yang mengharuskan TikTok melepaskan diri dari kepemilikan China. Undang-undang itu kemudian diteken oleh mantan Presiden Joe Biden dengan alasan mengancam keamanan nasional.

Namun saat pemerintahan berganti dari Biden ke Trump, aturan itu ditangguhkan sementara. Trump mengungkapkan TikTok sempat menjadi alat penting dalam meningkatkan popularitasnya di kalangan pemilih muda saat kampanye pemilu 2024. 

Aplikasi ini disebut memiliki peran besar dalam menjangkau generasi muda secara langsung lewat konten yang viral.

Meski demikian, masa depan TikTok di AS masih belum pasti. Sebab jika kesepakatan penjualan tidak tercapai, maka TikTok berpotensi diblokir dari pasar Amerika.

(Ibnu Hariyanto)

SHARE