Technology

Donald Trump Ungkap DeepSeek Bisa Mengancam Pengembangan AI di AS

Ibnu Hariyanto 28/01/2025 10:20 WIB

Donald Trump menyebut kemunculan startup AI asal China DeepSeek mengancam industri teknologi AS. DeepSeek menyediakan chatbot AI dengan biaya lebih murah.

Donald Trump menyebut kemunculan startup AI asal China DeepSeek mengancam industri teknologi AS. (foto: MNC Media)

IDXChannel- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut kemunculan startup AI asal China DeepSeek mengancam industri teknologi AS. DeepSeek menyediakan chatbot AI dengan biaya lebih murah.

Dilansir Business Insider, Selasa (28/1/2025), Trump menyampaikan hal itu ketika tahu DeepSeek naik ke posisi teratas dalam daftar aplikasi yang paling banyak diunduh secara gratis di Apple. 

Situasi itu membuat pasar teknologi Amerika Serikat terguncang. Trump menilai DeepSeek jadi sinyal bahaya untuk pengembangan AI di AS.

"Jadi Anda tidak akan menghabiskan banyak uang, dan Anda akan mendapatkan hasil yang sama," kata Trump pada Senin malam dalam sebuah pertemuan konferensi anggota Partai Republik.

"Peluncuran DeepSeek, AI dari perusahaan China, seharusnya menjadi peringatan bagi industri kita bahwa kita harus fokus untuk bersaing agar bisa menang," ujarnya.

China menang banyak berinvestasi di sektor teknologi, dengan inisiatif yang disuport pemerintah untuk meningkatkan produksi chip dalam negeri dan kemampuan AI. Hal itu bisa jadi mengurangi ketergantungan pada teknologi AS.

Terbaru, kemunculan DeepSeek membuat harga saham produsen chip asal AS Nvidia turun drastis di perdagangan Senin (27/1/2025).

Chatbot tersebut telah menunjukkan kemampuan menyamai kapasitas penentu kecepatan AI AS yang sebagian kecil memiliki investor perusahaan-perusahaan Amerika.

Kemunculan itu membuat saham Nvidia turun hampir 17 persen di Wall Street. Nvidia kehilangan hampir USD600 miliar atau setara Rp9.703 triliun dari nilai pasarnya.

Menurut data LSEG, penurunan nilai pasar saham Nvidia itu menjadi rekor penurunan terdalam di satu hari perdagangan Wall Street. Kerugian tersebut juga melampaui rekor dua kali lipat lebih banyak dalam satu hari di September 2024

Sementara, Indeks Nasdaq yang banyak diisi saham-saham teknologi turun 3 persen.

(Ibnu Hariyanto)

SHARE