Geely EX5 Dipesan 1.000 Unit, Bakal Diproduksi Secara Lokal Mulai Kuartal III-2025
Geely Auto Indonesia mendapatkan pemesanan hingga 1.000 unit untuk model Geely EX5. Perusahaan otomotif asal China itu pun bakal memulai produksi secara lokal.
IDXChannel - Geely Auto Indonesia mendapatkan pemesanan hingga 1.000 unit untuk model Geely EX5 dalam sebulan terakhir. Minat yang tinggi di Indonesia mendorong perusahaan otomotif asal China itu memulai produksi di tanah air.
CEO Geely Auto Indonesia, Victor Gao, menyebut pihaknya berencana memulai produksi EX5 secara lokal pada kuartal III-2025 di Handal Indonesia Motor, Purwakarta. Langkah ini akan memberikan keuntungan bagi konsumen karena harga yang lebih kompetitif dan ketersediaan unit yang lebih cepat.
Untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, Geely juga terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk PLN, dalam mendukung infrastruktur kendaraan listrik nasional.
Ke depannya, Geely berencana menghadirkan berbagai produk inovatif dan memperluas jaringan layanan purna jual untuk memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik Indonesia.
"Kami optimis bahwa pasar kendaraan listrik di Indonesia akan terus berkembang. Geely berkomitmen untuk mendukung ekosistem ini dengan menghadirkan solusi mobilitas yang lebih baik dan berkelanjutan," tutur Gao dalam keterangan tertulis, Selasa (25/2/2025).
Gao juga menilai tingginya jumlah pemesanan Geely EX5 menunjukkan minat konsumen terhadap kendaraan listrik di Indonesia cukup tinggi. Hal itu seiring dengan meningkatnya kesadaran akan mobilitas ramah lingkungan.
"Kami sangat mengapresiasi sambutan luar biasa dari konsumen Indonesia terhadap Geely EX5 di IIMS 2025. Pencapaian ini menjadi bukti bahwa kendaraan listrik semakin diterima di pasar Indonesia, dan kami berkomitmen untuk terus menghadirkan produk berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan konsumen," ujar Gao
Adapun, peluncuran Geely di kawasan ASEAN telah dilakukan secara bertahap, dimulai dari Thailand, kemudian Filipina, Indonesia, dan selanjutnya akan berlanjut ke Australia pada Maret mendatang.
(Febrina Ratna Iskana)