Technology

Gelombang PHK Belum Usai, Microsoft Kembali PHK 1.900 Karyawan Divisi Video Game

28/01/2024 03:21 WIB

pemangkasan ini mencakup sekitar delapan persen dari total karyawan di divisi Microsoft Gaming dan sebagian besar akan terjadi di Activision Blizzard.

Gelombang PHK Belum Usai, Microsoft Kembali PHK 1.900 Karyawan Divisi Video Game (foto: MNC Media)

IDX Channel - Microsoft (MSFT.O) mengumumkan pada Kamis (25/1/2024) bahwa mereka akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sedikitnya 1.900 karyawan di Activision Blizzard dan Xbox, minggu ini.

Keputusan tersebut menjadi langkah terbaru dalam serangkaian pemangkasan tenaga kerja di sektor teknologi yang telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir hingga 2024.

Melansir dari Reuters (26/1/2024), pemangkasan ini mencakup sekitar delapan persen dari total karyawan di divisi Microsoft Gaming dan sebagian besar akan terjadi di Activision Blizzard.

Presiden Blizzard, Mike Ybarra, dan Chief Design Officer, Allen Adham, juga akan mengundurkan diri dari perusahaan. Selain itu, Microsoft mengumumkan pembatalan sebuah game survival yang sebelumnya diumumkan oleh Blizzard.

Berita ini muncul beberapa bulan setelah Microsoft menyelesaikan kesepakatan senilai USD69 miliar untuk Activision Blizzard. Akuisisi tersebut bertujuan untuk memperkuat posisinya di pasar video game dengan judul-judul terkemuka seperti Call of Duty dalam bersaing dengan pemimpin industri seperti Sony.

"Pengumuman Microsoft bahwa mereka akan memberhentikan 1.900 pekerja video game memperjelas bahwa, bahkan ketika Anda bekerja di perusahaan yang sukses di industri yang sangat menguntungkan, mata pencaharian Anda tidak terlindungi tanpa adanya suara di tempat kerja," ujar Communications Workers of America (CWA).

Menurut pihak CWA, perusahaan tersebut akan terus mendukung para pekerja di Microsoft dan di seluruh industri video game yang ingin memiliki suara serikat pekerja di tempat kerja.

Sementara, beberapa perusahaan besar lainnya seperti Alphabet (GOOGL.O), Amazon.com (AMZN.O), dan eBay (EBAY.O) juga telah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap ribuan staf dalam beberapa minggu terakhir dengan tujuan mengurangi biaya dan meningkatkan profitabilitas.

Menurut Layoffs.fyi, lebih dari 21.000 karyawan telah diberhentikan di 76 perusahaan teknologi selama bulan Januari 2024.

Selain itu, menurut laporan dari Challenger, Gray and Christmas awal bulan ini, sektor teknologi kehilangan 168.032 pekerjaan pada 2023 dan menjadikannya sektor dengan jumlah PHK terbanyak di seluruh industri. Angka tersebut mencakup lebih dari 10.000 PHK di Microsoft.

Para analis dan ahli industri memproyeksikan bahwa jumlah pemutusan hubungan kerja akan berkurang pada tahun ini karena perusahaan-perusahaan berusaha untuk mengejar kemajuan di bidang kecerdasan buatan (AI). Mereka cenderung melakukan restrukturisasi untuk menyeimbangkan pengeluaran miliaran dolar mereka dalam pengembangan teknologi tersebut. (TSA)

SHARE