Technology

Gelombang PHK Sektor Teknologi Berlanjut, AWS Pecat Ratusan Karyawan

Wahyu Dwi Anggoro 04/04/2024 14:47 WIB

Amazon Web Services (AWS) akan memangkas ratusan pekerja dalam waktu dekat.

Gelombang PHK Sektor Teknologi Berlanjut, AWS Pecat Ratusan Karyawan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Amazon Web Services (AWS) akan memangkas ratusan pekerja dalam waktu dekat. Divisi yang terdampak antara lain Sales, Marketing, and Global Services dan Physical Stores Technology.

“Kami tidak menganggap enteng keputusan ini, dan saya mengerti bahwa perubahan adalah hal yang sulit,” tulis Matt Garman, wakil presiden senior AWS, dilansir dari GeekWire pada Kamis (4/4/2024).

 “Kami beroperasi di industri yang bergerak sangat cepat, dan penting bagi kami untuk tetap gesit sebagai sebuah organisasi," lanjutnya.

Di divisi Sales, Marketing, and Global Services, sebagian besar pemangkasan pekerja terkait dengan aktivitas pelatihan dan sertifikasi. Perusahaan mengatakan pihaknya beralih ke pelatihan digital mandiri dan program pelatihan yang dijalankan oleh mitra eksternal.

“Perubahan yang kami lakukan mempersiapkan perusahaan untuk masa depan, menyelaraskan strategi dan prioritas kami, serta mengurangi duplikasi dan inefisiensi," kata Garman.

Saya menyadari dampaknya terhadap setiap individu yang terdampak,” tambahnya.

Banyak perusahaan teknologi besar melakukan serangkaian pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dalam beberapa tahun ke belakang.  AWS merupakan salah satu divisi Amazon yang terkena dampak pengurangan 27.000 pekerjaan dalam dua gelombang PHK besar-besaran tahun lalu.

Setelah mengalami penurunan profitabilitas selama setahun, AWS mencapat peningkatan laba operasional sebesar 29% dan 38% pada kuartal ketiga dan keempat tahun lalu.

AWS melaporkan laba sebesar USD7,2 miliar dan pendapatan USD24,2 miliar pada Oktober-Desember 2023, memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan bisnis Amazon secara keseluruhan.

Meski demikian, pangsa pasar AWS di antara penyedia infrastruktur cloud turun menjadi 31% pada akhir 2023, menurut Synergy Research Group. Microsoft Azure dan Google Cloud tumbuh lebih cepat. (WHY)

SHARE