Technology

Goldman Sachs Ungkap Alasan PHK Massal di Perusahaan Teknologi

Wahyu Dwi Anggoro 20/02/2023 10:56 WIB

Banyak perusahaan teknologi yang mengumumkan pemberhentian kerja massal akhir-akhir ini.

Goldman Sachs Ungkap Alasan PHK Massal di Perusahaan Teknologi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Banyak perusahaan teknologi yang mengumumkan pemberhentian kerja massal akhir-akhir ini. Goldman Sachs mengungkap perusahaan teknologi tersebut ingin mengubah struktur bisnis mereka.

Menurut ekonom senior Goldman Sachs Jan Hatzius, perusaaan-perusahaan yang baru-baru ini mengumumkan pemberhentian kerja besar-besaran memiliki tiga persamaan.

 "Pertama, banyak yang bekerja di sektor teknologi. Kedua, banyak yang dipekerjakan secara agresif selama pandemi,” tulis ekonom tersebut, seperti dilansir Yahoo Finance pada Minggu (19/2/2023).

“Rata-rata, jumlah karyawan mereka tumbuh 41 persen saat pandemi karena mereka menanggapi secara berlebihan tren terkait pandemi seperti peningkatan permintaan barang atau waktu yang dihabiskan di internet,” lanjurnya. 

Ketiga, harga saham perusahaan-perusahaan tersebut mengalami penurunan tajam. Banyak perusahaan menanggapi permintaan investor untuk memotong biaya dengan menyusutkan tenaga kerja mereka.

Pada awal Februari, Dell (DELL) mengumumkan akan memangkas sekitar lima persen tenaga kerjanya atau 6.000 pekerja – di tengah penurunan penjualan komputer pribadi. PayPal (PYPL) juga mengumumkan akan memecat tujuh persen tenaga kerjanya atau sekitar 2.000 orang karena fokus pada upaya pemotongan biaya setelah merasakan tekanan dari investor Elliott Management.

Microsoft (MSFT) juga berencana memberhentikan 10.000 pekerjaan. Sementara itu, Amazon akan memangkas 18.000 pekerjaan.

Pada 2022, Meta (META) memberhentikan 10.000 orang pada November dan Snapchat (SNAP) memberhentikan 20 persen tenaga kerjanya pada Agustus.

"Karakteristik ini menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan PHK tidak mewakili ekonomi yang lebih luas dan bahwa banyak pengumuman PHK baru-baru ini tidak serta merta menandakan gambaran permintaan yang lebih lemah," kata Hatzius. 

(WHY)

SHARE