Technology

Google Blokir Kanada Karena RUU Berita Online, Trudeau Sebut Kesalahan Besar

Rahman Asmardika 27/02/2023 20:32 WIB

Google memutuskan memblokir konten berita dari Kanada setelah pemerintah negara tersebut mengumumkan RUU Berita Online (Online News Act).

Google Blokir Kanada Karena RUU Berita Online, Trudeau Sebut Kesalahan Besar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Google memutuskan memblokir konten berita dari Kanada setelah pemerintah negara tersebut mengumumkan rancangan undang-undang (RUU) Berita Online (Online News Act).

Dengan adanya RUU tersebut, Google bakal dipaksa membayar penerbit Kanada untuk konten berita mereka. Adapun, pemblokiran tersebut dikonfirmasi Google yang mengatakan sedang menguji tanggapan terhadap RUU tersebut.

Di sisi lain, tindakan Google itu mendapat reaksi dari Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang menyebutnya sebagai sebuah “kesalahan besar” saat dia berbicara kepada wartawan pada Jumat, (24/2/2023).

Trudeau mengatakan pemblokiran berita Kanada oleh Google adalah sesuatu yang membuatnya terkejut dan mengganggunya. "Sangat mengejutkan saya bahwa Google telah memutuskan bahwa mereka lebih suka mencegah orang Kanada mengakses berita daripada benar-benar membayar jurnalis untuk pekerjaan yang mereka lakukan," kata Trudeau sebagaimana dilansir Reuters.

"Saya pikir itu adalah kesalahan besar dan saya tahu orang Kanada mengharapkan jurnalis dibayar dengan baik untuk pekerjaan yang mereka lakukan," tambahnya.

Google tidak segera menanggapi permintaan komentar. "Undang-Undang Berita Online", yang diperkenalkan oleh pemerintah Liberal Trudeau tahun lalu, membuat aturan untuk platform seperti Meta Facebook dan Google untuk menegosiasikan kesepakatan komersial dan membayar penerbit berita.

Facebook juga telah menyuarakan keprihatinan tentang undang-undang tersebut dan memperingatkan kemungkinan terpaksa memblokir berbagi berita di platformnya.

Undang-undang tersebut disahkan House of Commons (DPR) Kanada pada Desember dan saat ini berada di majelis tinggi parlemen yang tidak dipilih, yang jarang memblokir undang-undang yang disetujui majelis rendah.

Aturan tersebut bertujuan untuk membantu industri berita Kanada, yang menyerukan regulasi perusahaan teknologi, dengan alasan kerugian finansial yang meningkat sementara Facebook dan Google terus mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar dari pendapatan iklan online.

Proposal Ottawa mirip dengan undang-undang terobosan yang disahkan Australia pada 2021, yang juga memicu ancaman dari Google dan Facebook untuk membatasi layanan mereka. Keduanya akhirnya mencapai kesepakatan dengan perusahaan media Australia setelah serangkaian amandemen undang-undang ditawarkan.

(FRI)

SHARE