Technology

Hadapi Tantangan Berat, Sejumlah Produsen Mobil Tetap Meluncurkan Model Terbaru di 2025

Febrina Ratna Iskana 06/01/2025 20:00 WIB

Industri otomotif mengalami tahun yang sulit pada 2024 dengan lesunya daya beli masyarakat. Tahun pun berganti, namun tantangan tak kunjung surut.

Hadapi Tantangan Berat, Sejumlah Produsen Mobil Tetap Meluncurkan Model Terbaru di 2025. (Foto: MNC Media)

IDXChannelIndustri otomotif mengalami tahun yang sulit pada 2024 dengan lesunya daya beli masyarakat. Tahun pun berganti, namun tantangan terhadap industri kendaraan roda empat tak kunjung surut.

Salah satunya terkait penerapan opsen pajak pemerintah daerah yang dikhawatirkan mengurungkan minat konsumen. Di sisi lain, jajaran produsen mobil mewah juga harus putar strategi untuk menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen.

Meski begitu, pemerintah memberikan insentif pajak untuk mobil hybrid dan mobil listrik dari sejumlah produsen otomotif, salah satunya BYD, karena membangun pabrik di Indonesia.

Untuk itu, menarik untuk disimak strategi sejumlah produsen kendaraan. Salah satunya dengan meluncurkan model terbaru. Berikut daftar perusahaan otomotif yang akan meluncurkan maobil baru di 2025 seperti dilansir dari berbagai sumber:

Suzuki

Suzuki mulai agresif dengan meluncurkan beragam lini model demi menjangkau pasar yang lebih luas pada 2025. Perusahaan asal Jepang itu akan meluncurkan SUV bertenaga listrik murni, mesin pembakaran internal, hingga hybrid.

Melansir laman Autocar India, SUV menjadi fokus utama Suzuki pada tahun ini. Setidaknya, ada dua SUV baru yang akan meluncur di 2025.

Model yang akan dihadirkan di India yakni Suzuki e Vitara yang merupakan versi produksi dari konsep eVX. Secara keseluruhan, model ini mempertahankan desain konsep yang pernah ditampilkan dalam sejumlah pameran besar, termasuk di GIIAS 2024.

Mobil listrik ini sudah resmi diperkenalkan dan akan resmi meluncur di India pada Maret 2025. Nantinya, SUV listrik dengan desain futuristik ini akan hadir dengan dua pilihan paket baterai.

Untuk varian entry level akan mendapatkan baterai dengan kapasitas 49 kWh yang menggerakan motor listrik di gandar depan, serta ada juga yang mengemas baterai 61 kWh.

Sementara itu, untuk varian AWD akan menggunakan baterai yang lebih besar dengan tambahan motor listrik di gandar belakang, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar. 

Selain itu, ada SUV bongsor Grand Vitara 3 baris yang beberapa kali tertangkap kamera sedang uji jalan di India. Nantinya, model ini diposisikan pada varian teratas Grand Vitara yang ada saat ini.

Mobil tersebut akan memiliki jarak sumbu roda yang sedikit lebih panjang dibandingkan Grand Vitara dan menampilkan desain yang sedikit diubah. 

Gambar terbaru dari SUV tersebut menunjukkan bahwa pencahayaan dan bemper depan tampaknya terinspirasi oleh e Vitara, tetapi segala sesuatunya akan sama dengan versi 5-penumpang, mulai dari mesin bensin 1,5 liter dan 1,5 liter bensin-hibrida. Model ini diperkirakan akan hadir tahun ini.

Hyundai

Tak mau ketinggalan, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) bersiap meluncurkan model baru. Hal itu terunggap dari unggahan di akun Instagram resmi mereka, @hyundaimotorindonesia.

Bocoran mobil baru tersebut diunggah dalam bentuk siluet dengan lampu depan menyala terang. Berdasarkan bentuknya, itu sangat mirip dengan Creta N Line yang sebelumnya sudah meluncur di India.

Dalam siluet tersebut terlihat mobil tersebut mencirikan SUV kompak yang identik dengan Creta. Dibalut dengan warna silver, mobil tersebut terlihat lebih sporty dari varian Creta standar yang sudah beredar di Indonesia.

Sebelumnya, Hyundai sudah meluncurkan All New Kona Electric N Line. Berbeda dengan divisi N, produk ini hanya mendapatkan sentuhan aksesoris untuk meningkatkan tampilannya, sehingga menjadi lebih sporty dan elegan.

Berbeda dengan Hyundai Ioniq 5 N, All New Kona Electric N Line hanya mendapatkan pembaruan pada sektor aksesoris, seperti spoiler belakang, desain velg, dan interior yang lebih sporty dengan garnish merah di beberapa titik.

Berdasarkan Hyundai Creta N Line yang telah rilis di India, SUV tersebut hadir dengan konfigurasi 5-penumpang. SUV tersebut ditawarkan dengan mesin bensin 4 silinder berkapasitas 1.428cc turbo.

Mesin turbo itu mampu menyemburkan tenaga maksimal 160 PS di 5.500 rpm, dan torsi 253 Nm di 1.500-3.500 rpm yang disalurkan melalui transmisi manual 6-percepatan, atau matik DCT 7-percepatan ke roda depan.

Secara desain, Creta N Line tampil lebih sporty dari versi standar, berkat aksesori besutan divisi N sebagai rumah modifikasinya di ajang balap. Pada bagian belakang terlihat dua lubang silencer knalpot, spoiler, kemudian bentuk lampu utamanya berada di bumper bawah, dan lampu DRL sipit di kap mesin.

BYD

BYD siap meluncurkan sebuah SUV offroad yang akan menjadi penantang Toyota Prado. Melansir Drive, SUV tersebut merupakan Fangchengbao Bao 5 yang mengadopsi teknologi plug-in hybrid (PHEV).

Prototipe mobil tersebut tertangkap kamera sedang melakukan uji coba di sebuah jalan di Australia baru-baru ini.

Nantinya, produk SUV tersebut bakal diberi nama BYD Denza B5, sebagai bagian dari peluncuran sub-merek mewah Denza dari perusahaan China tersebut di Australia.

Bao 5/Denza B5 merupaka SUV hybrid plug-in lima tempat duduk, off-road, yang ukurannya mirip dengan Ford Everest atau Isuzu MU-X, dan sedikit lebih pendek dari Toyota Prado baru.

Secara spesifikasi, mobil tersebut memiliki dimensi panjang 4.890 mm, lebar 1.970 mm, tinggi 1.920 mm dengan jarak sumbu roda 2.800 mm.

Mobil Plug-in Hybrid (PHEV) yang berbasis pada platform BYD bernama Dual Mode Off-road (DMO) Super Hybrid Platform, dikabarkan bakal menawarkan jarak tempuh 1.200 km dan mampu melaju 0-100 km/jam dalam 4,8 detik

Mobil ini akan ditenagai oleh mesin bertenaga tinggi 1,5T yang mendukung penggerak empat roda elektrik kecepatan rendah. Sistem ini memiliki daya maksimum lebih dari 500 kW (680 hp) dan torsi maksimum 760 Nm. Baterainya diklaim memiliki daya jelajah hingga 125 km dalam hitungan CLTC.

Soal harga, di China mobil satu ini dibanderol mulai dari 239.800 yuan atau kisaran Rp530 jutaan. Tentunya, jika masuk ke Australia, harganya jauh lebih mahal karena diimpor utuh dari China.

Reporter: Fadli Ramadhan

(Febrina Ratna)

SHARE