Harga Masih Mahal, Mobil Hidrogen Belum Siap Masuk Pasar RI
Teknologi hidrogen atau Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) saat ini sedang dikembangkan oleh beberapa produsen sebagai mobilitas masa depan.
IDXChannel - Teknologi hidrogen atau Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) saat ini sedang dikembangkan oleh beberapa produsen sebagai mobilitas masa depan.
Namun, kendaraan tersebut dinilai masih memiliki biaya operasional yang tinggi dibandingkan mesin bensin atau listrik.
Mantan Menteri Perhubungan dan Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengatakan, kendaraan hidrogen belum bisa diadopsi di Indonesia lantaran belum ada infrastruktur yang mendukung penggunaannya.
"Ini akan terjadi. Kalau saya masih hidup 20 tahun lagi, mungkin ini bisa datang. Tapi sekarang, saya pikir belum memungkinkan," kata Jonan dalam diskusi Gaikindo International Automotive Conference (GIAC) di ICE BSD City, Tangerang dikutip Minggu (3/8/2025).
Adapun Toyota menjadi salah satu brand yang sangat terbuka dalam pengembangan kendaraan hidrogen. Tapi, kendaraan tersebut hanya menjadi pemanis dalam pameran dan belum juga dijual secara resmi.
Jonan mengatakan, mobil hidrogen akan memiliki harga yang sangat mahal apabila dijual di Indonesia. Menurutnya, harganya bisa mencapai USD200 ribu hingga USD300 ribu atau setara Rp3-Rp4 miliar.
"Harganya tinggi. Saya tidak berpikir mobil hidrogen akan muncul dalam waktu dekat. Karena kalau muncul sekarang, jelas belum terjangkau oleh masyarakat. Sekarang itu mustahil. Biayanya bisa mencapai USD300 ribu," ujarnya.
Saat ini mobil hybrid lanjutnya, menjadi jenis kendaraan yang paling cocok untuk masyarakat Indonesia. Sebab, jenis mobil ini tidak mengharuskan pemiliknya mengisi daya baterai dan memiliki efisiensi tinggi.
"Menurut saya, (peralihan) untuk 25 tahun atau satu generasi ke depan, kendaraan (yang ideal) adalah PHEV. Kenapa? Pertama, dalam pandangan saya, membuat charging station yang sebanyak SPBU atau pom bensin, menjadi tantangan besar," tutur dia.
(DESI ANGRIANI)