Hati-Hati Donasi Bodong Palestina, Begini Cara Menghindarinya
Perusahaan keamanan siber Kaspersky baru-baru ini menemukan modus penipuan baru dengan donasi mengatasnamakan warga Palestina.
IDXChannel - Perusahaan keamanan siber Kaspersky baru-baru ini menemukan modus penipuan baru yang mengatasnamakan penderitaan warga Palestina atas serangan Israel. Penipuan tersebut berupa penggalangan dana untuk donasi palsu.
Hingga saat ini, penjahat siber telah menyebarkan lebih dari 500 email penipuan dan membuat situs web palsu. Para pengguna internet diharapkan agar waspada dan mengambil langkah proaktif untuk memverifikasi penerima donasi.
Menurut Andrey Kovtun, pakar keamanan di Kaspersky, email penipuan ini datang dari berbagai alamat. Dalam email ini, penipu mencoba membuat beberapa variasi teks untuk menghindari filter spam, misalnya menggunakan berbagai frasa ajakan berdonasi.
Mereka tak lupa turut menyertakan situs web serta memberikan konteks kepada pengguna tentang konflik, menampilkan foto, dan mendorong mereka untuk memberikan donasi lewat berbagai transaksi mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Tether, hingga Litecoin.
Untuk menghindari penipuan, ada baiknya untuk memeriksa halaman secara menyeluruh sebelum berdonasi. Situs palsu sering kali tidak memiliki informasi utama tentang penyelenggara amal, penerima, dokumentasi legitimasi, atau kurang transparan mengenai penggunaan dana.
Selain itu, sebaiknya terapkan langkah-langkah keamanan berikut sebelum berdonasi untuk Palestina, sebagaimana dihimpun dari siaran pers Kaspersky, Senin (23/10/2023):
- Memeriksa situs web dan kredensial badan amal tersebut. Badan amal yang sah akan didaftarkan — Anda harus memeriksa ulang kredensial organisasi di basis data yang diketahui untuk memastikan keasliannya.
- Mendekati organisasi amal secara langsung untuk berdonasi atau menawarkan dukungan. Untuk berdonasi secara online, ketikkan alamat situs amal akan lebih aman daripada mengklik link.
- Jika Anda tidak yakin mengenai organisasi yang telah Anda periksa, rujuk ke organisasi terkenal yang memberikan dukungan kemanusiaan seperti badan bantuan PBB.
- Mengingat bahwa individu yang terkena dampak krisis kemungkinan besar tidak akan menghubungi Anda secara langsung untuk meminta donasi– terutama orang asing yang tidak Anda kenal. Berhati-hatilah terhadap permintaan pengiriman uang.
- Tetap waspada. Situs web palsu mungkin terlihat hampir mirip dengan situs amal asli, hanya detail tempat mengirim donasi yang menjadi satu-satunya perbedaan. Kesalahan ejaan atau tata bahasa sering kali menunjukkan halaman palsu.
- Berhati-hatilah dalam bermedia sosial. Media sosial adalah cara yang berguna bagi badan amal untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan meminta donasi. Namun jangan berasumsi bahwa permintaan donasi di Facebook, Twitter, Instagram, atau YouTube adalah sah hanya karena ada teman yang menyukai atau membagikannya. Luangkan waktu untuk meneliti kelompok sebelum berdonasi.
Untuk diketahui, donasi palsu memang sering terjadi, sering kali mengeksploitasi bencana atau keadaan darurat. Penyerang menggunakan teknik rekayasa sosial untuk mengeksploitasi keinginan masyarakat untuk membantu dan mencoba memikat calon korban agar memberikan donasi palsu.
Biasanya para pelaku menyamar sebagai organisasi amal dan menggunakan bahasa emosional untuk membujuk pengguna agar mengeklik tautan situs web penipuan, dan kemudian mereka akan diminta untuk berkontribusi.
(FRI)