Technology

Hati-Hati, Hacker Mulai Gunakan Sensor Cahaya HP untuk Memata-matai Target

Tangguh Yudha/MPI 23/01/2024 16:04 WIB

Sensor cahaya yang pada dasarnya digunakan HP untuk mendeteksi tingkat cahaya di sekitar dan menyesuaikan kecerahannya di layar untuk memata-matai korban.

Hati-Hati, Hacker Mulai Gunakan Sensor Cahaya HP untuk Memata-matai Target. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Serangan yang dilancarkan hacker semakin hari kian beragam. Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) AS mengungkap hacker mulai menggunakan sensor cahaya HP untuk melakukan aksi spionase atau memata-matai target.

Melansir IFL Science, Selasa (23/1/2024), sensor cahaya yang pada dasarnya digunakan HP untuk mendeteksi tingkat cahaya di sekitar dan menyesuaikan kecerahannya di layar untuk memata-matai korban.

Kerentanan ini semakin parah karena sensor cahaya berbeda dengan fitur kamera atau mikrofon, tidak perlu meminta izin kepada pengguna untuk menjalankan fungsinya, selama fitur kecerahan otomatis aktif. Celah ini lah yang dimanfaatkan dengan baik oleh para hacker.

Dipimpin oleh Yang Liu, tim peneliti di MIT mengembangkan algoritma yang mampu menggunakan variasi yang ditangkap oleh sensor cahaya untuk merekonstruksi gambar interaksi sentuhan seseorang dengan hp-nya, seperti menggulir atau menggeser layar.

Mereka menguji algoritma tersebut pada tablet Android yang tersedia dalam berbagai skenario, termasuk menempatkan manekin di depan layar dan menggunakan potongan karton atau tangan manusia untuk menyentuhnya, serta melihat apakah algoritma tersebut dapat memilih.

Dan hasilnya, dalam skenario apa pun menunjukkan bahwa data sensor cahaya dapat digunakan untuk menangkap interaksi dengan layar dan membuat gambar dari interaksi tersebut. Artinya, para hacker bisa memata-matai korbannya tanpa disadari dengan sangat akurat.

Meskipun sampai saat ini belum ada laporan kasus di dunia nyata bahwa metode ini benar-benar digunakan para hacker, bukan tidak mungkin ini baru digunakan pertama kali. Ancaman privasi ini bisa saja sudah digunakan oleh penjahat namun belum terungkap.

Tim MIT membagikan  beberapa cara yang dapat membantu mengurangi risiko. Target utamanya adalah perangkat lunak, mereka merekomendasikan agar akses ke sensor cahaya sekitar dibatasi, dan pengguna harus memberikan izin dengan cara yang sama seperti yang dilakukan pada permintaan kamera atau mikrofon untuk mengaktifkan.

Mereka juga menyarankan untuk membatasi kemampuan sensor, menjaga presisi dan kecepatan cukup rendah untuk mencegah gambar beresolusi tinggi, dan juga menempatkan sensor di sisi perangkat yang tidak dapat mendeteksi gerakan yang paling terbuka.

(NIA)

SHARE