Honda hingga Yamaha Belum Rilis Motor Listrik di Indonesia, Kenapa?
Berbagai merek motor listrik hadir meramaikan industri otomotif di Tanah Air seiring dengan tren penggunaan kendaraan listrik.
IDXChannel - Berbagai merek motor listrik hadir meramaikan industri otomotif di Tanah Air seiring dengan tren penggunaan kendaraan listrik.
Namun, para pemain besar seperti Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki, belum juga menjual produk motor listrik mereka di Indonesia.
Padahal, sudah banyak konsumen yang menunggu kehadiran kendaraan listrik tersebut. Sebenarnya, beberapa dari mereka sudah memperkenalkan motor listrik buatan mereka, seperti Honda dengan PCX electric, dan Yamaha dengan E01.
Tapi, kedua motor itu belum dijual dan menjelaskan itu hanya untuk mengedukasi masyarakat tentang motor listrik.
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Johannes Loman mengungkapkan beberapa alasan empat pemain besar yang tergabung sebagai member AISI itu belum juga memasarkan motor listrik di Indonesia.
“Kalau motor listrik itu pasti akan terus bertumbuh. Anggota kami juga sudah mulai memperkenalkan motor listrik mereka. Memang belum dijual, karena mereka ingin memperkenalkan dulu kepada konsumen,” kata Loman saat ditemui MNC Portal di JCC Senayan, Rabu (2/11/2022).
Salah satu alasan para pemain besar belum berani menjual motor listrik di Indonesia saat ini karena harganya yang masih sangat tinggi. Itu disebabkan baterai yang digunakan saat ini memakan hingga 50 persen biaya pembuatan motor.
“Motor listrik ini kan memang perlu pengenlan yang lebih baik kepada konsumen. Infrastrukturnya juga perlu disiapkan dengan lebih baik. Saya yakin, setelah itu pertumbuhan motor listrik akan cepat,” ujar Loman.
Berdasarkan data di Kementerian Perhubungan, saat ini sudah ada lebih dari 28 ribu kendaraan listrik yang mengaspal di Indonesia, dan sebagian besar jumlahnya didominasi oleh roda dua.
Presiden RI Joko Widodo juga telah menargetkan dua juta pengguna motor listrik pada 2025. Selain itu, kebijakan konversi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik juga dilakukan demi mempercepat tren kendaraan listrik.
“Ini kan teknologi baru, setiap perubahan teknologi pasti membutuhkan waktu. Saat ini kendalanya masih di harga, jarak dan lamanya charging, jika itu bisa terselesaikan diikuti dengan infrastruktur yang memadai, saya motor listrik akan cepat diterima masyarakat,” ungkap Loman.
(DES)