Honda Kecipratan Berkah dari Skandal Daihatsu
Skandal penyimpangan produksi mobil yang dilakukan Daihatsu ternyata menjadi berkah buat Honda.
IDXChannel - Skandal penyimpangan produksi mobil yang dilakukan Daihatsu ternyata menjadi berkah buat Honda. Konsumen di Jepang kini mulai melirik mobil buatan Honda.
Perpindahan pilihan itu terjadi karena Daihatsu menghentikan produksi mobil-mobil mereka yang terdampak atas skandal penyimpangan produksi itu. Beberapa mobil yang terdampak di antaranya adalah Daihatsu Rocky dan Toyota Raize.
Penghentian itu membuat konsumen untuk sementara tidak bisa membeli kedua mobil tersebut. Begitu juga konsumen yang masih dalam daftar tunggu mau tidak mau harus menangguhkan pemesanan.
Dari situ banyak konsumen yang justru mulai melirik mobil Honda WR-V. Kebetulan Honda WR-V berada dalam segmen yang sama dengan Daihatsu Rocky dan Toyota Raize.
"Terdapat peningkatan pemesanan Honda WR-V dalam beberapa hari ini. Padahal waktu tunggu atau masa inden mobil itu dikirim ke konsumen bisa mencapai delapan hingga satu tahun," tulis Creative Trend, Seniin (8/1/2023).
Diketahui, Honda WR-V yang dipasarkan di Jepang baru pertama kali diluncurkan pada Desember 2023 lalu. Saat ini Honda sudah membuka pemesanan bagi konsumen yang tertarik dengan mobil yang diimpor dari India itu.
Honda WR-V tersebut memang berbeda dengan Honda WR-V yang dipasarkan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Honda WR-V itu merupakan rebadge dari mobil Honda Elevate yang dijual di India.
Hanya saja untuk kepentingan pasar domestik Jepang, Honda memilih memasang nama Honda WR-V di mobil itu. Perbedaan Honda WR-V Jepang dengan Honda WR-V yang ada di Asia Tenggara terlihat pada dimensi dan desain muka.
Honda WR-V Jepang memiliki dimensi yang lebih besar. Begitu juga dengan desain muka yang memiliki grille yang sangat jauh berbeda dengan Honda WR-V yang ada di Tanah Air.
Sementara kasus penyimpangan produksi yang dilakukan Daihatsu masih terus berlanjut. Hingga kini otoritas pemerintah di Jepang dan pihak ketiga masih terus melakukan penelitian untuk mengungkap lebih dalam penyebab kesalahan yang dilakukan Daihatsu.
(YNA)