Technology

Huawei Kembangkan Baterai EV yang Bisa Tempuh 3.000 Km Usai Cas 5 Menit

Wahyu Dwi Anggoro 06/07/2025 04:40 WIB

Raksasa teknologi China, Huawei, mengembangkan baterai mobil listrik yang dapat menempuh hingga 3.000 kilometer (km).

Huawei Kembangkan Baterai EV yang Bisa Tempuh 3.000 Km Usai Cas 5 Menit (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Raksasa teknologi China, Huawei, mengembangkan baterai mobil listrik yang dapat menempuh hingga 3.000 kilometer (km) hanya dengan pengisian daya selama lima menit.

Dilansir dari DPA pada Sabtu (5/7/2025), baterai tersebut berjenis padat atau solid-state.

Huawei selama ini terkenal sebagai produsen ponsel dan peralatan komunikasi. Namun dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan tersebut membidik industri otomotif.

Huawei meluncurkan mobil listrik pertamanya pada 2021. Namun, perusahaan tersebut masih tertinggal dari raksasa otomotif China seperti BYD, Xpeng, dan SAIC.

Huawei tampaknya ingin membuat lompatan besar di industri mobil listrik melalui pengembangan baterai solid-state. Namun, banyak analis skeptis dengan kemampuan baterai padat yang dikembangkan perusahaan tersebut.

Beberapa analis mengatakan, baterai padat dengan kemampuan seperti yang diklaim Huawei akan memiliki berat yang sangat besar. Sebagian lainnya mempertanyakan apakah baterai seperti itu dapat diproduksi secara massal,

BMW, Mercedes-Benz, dan Toyota termasuk di antara banyak produsen mobil yang juga mengembangkan baterai solid-state. Raksasa otomotis AS, Stellantis juga tertarik untuk mengembangkan baterai jenis itu.

"Tidak seperti baterai lithium-ion konvensional, baterai solid-state menawarkan kepadatan energi yang lebih tinggi dan pengisian yang lebih cepat," kata Stellantis.

Pengemudi yang mempertimbangkan untuk beralih dari mesin bensin atau diesel ke mobil bertenaga listrik telah menghadapi apa yang disebut kecemasan jarak tempuh: dapatkah mobil melaju dari titik A ke titik B tanpa menguras baterainya dan apakah ada cukup titik pengisian daya dalam perjalanan?

Kerugian lain dibandingkan dengan mesin pembakaran adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya dibandingkan dengan beberapa menit yang dibutuhkan untuk mengisi tangki di stasiun bahan bakar.

"Kurangnya opsi pengisian cepat merupakan hambatan utama bagi calon pembeli kendaraan listrik," kata Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA).  

(Wahyu Dwi Anggoro)

SHARE