Technology

IDI Petik Pelajaran Baik Hadirnya Covid-19 di RI: Ada Inovasi Teknologi

Kevi Laras 09/03/2023 12:48 WIB

Kehadiran Covid-19 di Indonesia sudah tiga tahun lamanya. Melihat ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai juga adanya kebaikan yang bisa dipetik.

IDI Petik Pelajaran Baik Hadirnya Covid-19 di RI: Ada Inovasi Teknologi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kehadiran Covid-19 di Indonesia sudah tiga tahun lamanya. Melihat ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai juga adanya kebaikan yang bisa dipetik dari Covid-19. 

Menurut Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K), Covid-19 mendorong Indonesia menghadirkan sesuatu inovasi dalam teknologi. Di mana sistem digitalisasi dalam sistem kesehatan di Indonesia.

Contohnya, aplikasi PeduliLindungi yang jadi SatuSehat. Menurut dr Erlina ini membantu, dan bisa memantau berapa angka kasus Covid-19 di Indonesia, serta adanya telemedicine.

"PeduliLindungi itu keren banget karena abis tahu berapa kasusnya dan berapa yang meninggal. Sekarang berubah jadi SatuSehat itu keren banget," ujar dr Erlina dalam Media Briefing terkait Covid-19 di Gedung IDI di Jakarta, Kamis (9/3/2023).

"Covid-19 itu nyebelin banget karena keluarga saya ada yg meninggal dunia, tapi ada nilai baiknya jadi ada capaian terjadi digitalisasi dan inovasi teknologi, seperti telemedicine," jelas dr Erlina.

Lebih lanjut, dia memuji hadirnya telemedicine yang ada di dalam SatuSehat memudahkan masyarakat berobat jarak jauh. Bahkan bagi dokter, secara pribadi dr Erlina merasa terbantu.

"Dulu kita tak berpikir telemedicine tapi sekarang sudah ada. Saya sekarang praktik hari-hari pasien saya dari berbagai kota di Sulawesi, Kalimantan dan Sumatra. Jadi ok banget," katanya lagi.

Sehubungan dengan ini, SatuSehat merupakan salah satu cara Kemenkes mengintegrasikan data rekam medis pasien di fasilitas kesehatan, ke dalam satu platform Indonesia Health Services. Platform ini, perwujudan dari pilar ke enam transformasi sistem kesehatan yaitu pilar transformasi teknologi kesehatan.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Prof Dante Saksono Harbuwono menerangkan, SatuSehat memangkas banyak aplikasi, sehingga data yang dikeluarkan akan seragam. Aplikasi SatuSehat juga telah menyatukan 400 data laporan secara digital, diringkas hanya jadi tinggal delapan aplikasi (pelaporan).

"SatuSehat ini punya spesifikasi khusus kalau dulu pelaporan aplikasi ada di sistem kesehatan itu kita bisa identifikasi lebih dari 400 pelaporan secara digital. Jadi kerjaannya puskesmas yang awalnya ngisi-ngisi aplikasi yang jumlahnya 400 nanti dengan satu itu akan jadi cuma tinggal 8 aplikasi," ungkap Prof Dante.

(YNA)

SHARE