Ikut Aturan Pemerintah, Hyundai Pilih Jual Mobil Listrik Dibanding Hybrid
Hyundai menjadi brand pertama yang meluncurkan dan memasarkan mobil listrik di tanah air dengan Kona dan Ioniq Electric.
IDXChannel - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menjadi brand pertama yang meluncurkan dan memasarkan mobil listrik di tanah air dengan Kona dan Ioniq Electric. Meski begitu, pasar mobil listrik masih cukup lesu di Indonesia.
Sementara market mobil hybrid lebih terlihat berkembang. Lantas, apakah Hyundai akan menjual mobil hybrid di Indonesia?
Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer (COO) PT HMID menjelaskan alasan Hyundai menjual mobil listrik atas dasar aturan yang dikeluarkan pemerintah. Mengingat saat itu tercetus Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai di Indonesia.
Menurutnya pengalamannya di industri otomotif selama puluhan tahun, kunci untuk sukses dalam penjualan mobil ada dua, yakni mengikuti aturan pemerintah dan kesukaan konsumen. Ini yang diterapkan oleh Hyundai, mengingat saat itu belum ada brand yang memasarkan mobil listrik murni di Indonesia.
"Sebenarnya mobil listrik ini ada peraturan pemerintah dulu. Kuncinya kalau mau sukses jualan mobil di Indonesia cuma dua, pertama follow kesukaan konsumen, yang kedua follow regulasi pemerintah. Kalau tidak ikut dua-duanya kita gak bisa jualan," kata Frans saat berkunjung ke Gedung iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2024).
Sebagai gambaran, pemerintah pernah mengeluarkan aturan soal mobil LCGC (Low Cost Green Car) pada 2013, yang diikuti sejumlah brand. Hal tersebut terbukti meningkatkan penjualan, dari yang awalnya hanya ratusan ribu, bisa sampai jutaan unit per tahun.
Frans menilai langkah yang dilakukan Hyundai sudah tepat untuk langsung memasarkan mobil listrik di Indonesia, tanpa terlebih dahulu menjual mobil hybrid. Hal ini juga dilakukan untuk memancing pabrikan lain agar bisa memperkenalkan dan menjual mobil listriknya.
"Kita dulu inget ada yang namanya konsep LCGC, kemudian market dari 400 ribu naik jadi 1 juta, itu karena regulasi. Kebetulan Hyundai masuk berbarengan dengan regulasi Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik di Indonesia," ujarnya.
"Berlandaskan itu, Hyundai langsung memperkenalkan Kona dan Ioniq Electric pertama kali di Indonesia. Bahkan kita membangun pabrik di 2022 agar kita bisa meningkatkan CKD," kata Frans.
Tetapi, Frans memastikan secara global Hyundai memiliki semua produk elektrifikasi, mulai dari hybrid, plug-in hybrid, hingga Fuel Cell (hidrogen). Untuk bermain di pasar mobil hybrid Frans menyampaikan pihaknya masih mempelajari dan membaca karakter konsumen.
"Apakah Hyundai akan masuk ke segmen hybrid? Kita punya potensi di situ dan kita lagi studi di situ. Kita juga harus lihat animo masyarakat, karena itu menjadi faktor yang berikutnya selain regulasi pemerintah," ujarnya.
(FRI)