Indosat (ISAT) Dorong Indonesia Jadi Negara AI Cloud Terdepan di Dunia
transaksi ini juga sekaligus membuka peluang pertumbuhan ekonomi baru, seiring dengan kehadiran infrastruktur pusat data berbasis AI.
IDXChannel - PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) baru saja menjual 46 pusat data miliknya kepada BDX Indonesia, yang merupakan perusahaan patungan (joint venture/JV) yang didirikan oleh ISAT, PT Aplikanusa Lintasarta dan BDX Data Centers.
Total nilai transaksi tersebut tercatat mencapai Rp2,62 triliun, dan dinilai sebagai angin segar bagi pertumbuhan infrastruktur teknologi di Indonesia.
Pasalnya, transaksi ini juga sekaligus membuka peluang pertumbuhan ekonomi baru, seiring dengan kehadiran infrastruktur pusat data berbasis AI.
Menurut Chief Executive Officer BDx Data Centers, Mayank Srivastava, ambisi perusahaan untuk menjadi pilihan utama dalam mendukung digitalisasi di Indonesia, menjelaskan bahwa perluasan portofolio pusat data mereka siap memenuhi tingginya permintaan layanan ini.
Mayank menekankan bahwa kolaborasi ini bukan hanya soal akuisisi fisik pusat data saja, melainkan juga pengenalan standar operasi tinggi, teknologi mutakhir, dan transfer pengetahuan yang akan membantu mengembangkan industri pusat data di Indonesia.
"Kami siap menjadi mitra pilihan untuk gelombang digitalisasi di Indonesia," tutur Mayank.
Dengan teknologi yang dimiliki BDx Data Centers, menurut Mayank, akuisisi ini menjadi tonggak penting perkembangan Data Center berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di Indonesia.
Sementara, menurut US-Asean Business Council, AI dapat menambah setidaknya USD1 triliun kepada Produk Domestik Bruto (PDB) di wilayah Asia Tenggara hingga tahun 2030, di mana satu pertiga di antaranya datang dari Indonesia.
Sementara, laporan Access Partnership bekerja sama dengan ELSAM dan dengan dukungan Microsoft mengungkapkan, penggunaan AI Generatif untuk melengkapi aktivitas kerja dapat membantu membuka kapasitas produksi sebesar USD243,5 miliar di seluruh perekonomian Indonesia. Angka ini setara dengan 18 persen dari total Produk DOmestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2022.
Di lain pihak President Director & CEO ISAT, Vikram Sinha, menegaskan peran strategis Indosat dalam menginisiasi pertumbuhan infrastruktur pusat data berbasis AI di Indonesia.
Vikram menyampaikan langkah ini menunjukkan tekad Indosat bersama Lintasarta dan BDx Data Centers dalam memajukan Indonesia di kancah perkembangan AI Cloud di skala internasional.
"Akuisisi ini tidak hanya menandai peran strategis Indosat dalam mengakselerasi pertumbuhan infrastruktur pusat data berbasis AI, tapi juga juga menjadi bentuk komitmen Indosat dalam menangkap peluang pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan tujuan besar Indosat menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia," ujar Vikram.
Selanjutnya, Direktur Utama Lintasarta, Bayu Hanantasena, mengatakan bahwa dalam dua tahun terakhir AI telah tumbuh secara eksponensial. Kemampuan teknologi ini diprediksi terus meningkat tajam dalam 3-5 tahun ke depan.
Menghadapi tren pertumbuhan ini, Lintasarta secara perlahan mulai mengimplementasikan AI di internal, untuk membantu sejumlah proses bisnis agar berjalan lebih lincah.
"Kita harus mulai akrab dengan AI untuk membuka lebih banyak peluang," ujar Bayu.
Lintasarta saat ini telah melayani lebih dari 2.400 pelanggan korporasi dengan lebih dari 35.000 jaringan yang meliputi layanan komunikasi data fiber optic, jaringan satelit, managed security & collaboration, data center dan DRC, cloud computing, hingga solusi total komunikasi data dengan jaminan ketersediaan koneksi jaringan (SLA) sebesar 99 persen, 99,9 persen dan 99,99 persen, sesuai kebutuhan para pelanggannya. (TSA)