Technology

Industri Mobil Listrik China Siapkan Jurus Dominasi Pasar Global

Tangguh Yudha/MPI 22/05/2024 17:20 WIB

China telah menyiapkan jurus jitu untuk bisa melewati hambatan hingga akhirnya bisa mendominasi pasar global.

Industri Mobil Listrik China Siapkan Jurus Dominasi Pasar Global (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengumumkan tarif pajak 100% dalam rangka menepis dominasi China di sektor industri kendaraan listrik yang makin agresif dengan banderol harga murah. 

Namun China tampaknya tidak menyerah. Diungkap Howard Yu selaku Direktur The International Institute of Management and Development (IMD) Center for Future Readiness, China telah menyiapkan jurus jitu untuk bisa melewati hambatan hingga akhirnya bisa mendominasi pasar global.

Yu menyebut ke depan pabrikan mobil listrik China bakal menerapkan sistem white-label untuk mengakali aturan tarif yang dikeluarkan Biden, mirip dengan strategi “Intel Inside” dimana produsen laptop menggunakan prosesor Intel tanpa merakit CPU mereka sendiri.

Yu mengatakan, pabrikan China akan menjual komponen, baterai, teknologi, atau semikonduktor mereka seperti yang saat ini telah dilakukan oleh BYD yang memasok chipset dari pabrik semikonduktor mereka ke Fiat dan Toyota di China. Menurutnya, hal serupa besar kemungkinan akan diterapkan ke negara-negara lain termasuk AS.

“Dengan cara ini, margin yang didapat bisa lebih besar. Sebagai contoh, tidak ada produsen yang mendapat uang dari AC rakitan. Pendapatan terbesar ada di produsen kompresor," kata Yu sebagaimana dikutip dari pernyataan tertulis, Rabu (22/5/2024).

"Sama halnya dengan PC: merakit PC tidak menghasilkan uang lebih banyak dari mereka yang menjual chipset dan perangkat lunak. Jadi, saya kira industri mobil bergerak ke arah yang sama,” lanjutnya menambahkan.

Untuk diketahui, dominasi pabrikan China memang sudah membuat pabrikan Eropa ketar-ketir. Perkembangan inovasi pabrikan China begitu pesat, bahkan untuk pabrikan seperti Tesla sekalipun harus waspada lantaran para pesaingnya terus merapatkan posisi.

Meskipun saat ini Tesla masih berhasil mempertahankan posisinya di peringkat teratas dengan skor 100 pada 2023 dan 2024, namun survey menyebut BYD terus meningkatkan skor daya saing dari 74,7 di 2023 menjadi 78,20 tahun ini.

Ditambah lagi pada Q3 2023, untuk pertama kalinya penjualan BYD sempat melampaui Tesla, meski akhirnya penjualan kendaraan listrik Tesla kembali unggul pada Q1 2024. Hal ini menunjukkan dominasi pabrikan milik Elon Musk itu terancam.

(DES)

SHARE