Technology

Industri Otomotif sedang Tertekan, Lesunya Pasar Jadi Biang Keroknya

M Fadli Ramadan 22/11/2024 15:07 WIB

Industri otomotif Tanah Air sedang dalam kondisi tertekan. Hal ini dipicu oleh lesunya pasar industri otomotif.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita usai membuka Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Jumat (22/11/2024).

IDXChannel - Industri otomotif Tanah Air sedang dalam kondisi tertekan. Hal ini dipicu oleh lesunya pasar industri otomotif.

Hal ini dikatakan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Jumat (22/11/2024).

"Faktanya, sekarang industri otomotif sedang dalam tekanan, kita harus akui itu. Berbagai macam teori kenapa industri otomotif sedang dalam tekanan. Tapi, menurut pandangan saya akibat yang paling utamanya adalah karena kelesuan dari pasar," kata Agus Gumiwang.

Agus menambahkan, dampak dari tekanan terhadap industri otomotif terlihat pada revisi target penjualan tahunan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), yang menurunkan target penjualan kendaraan tahun 2024 dari 1,1 juta unit menjadi 850 ribu unit saja.

"Penurunan 300 ribu unit itu bisa membawa dampak negatif backward and forward linkage terhadap sektor industri otomotif kita sebesar Rp10,6 triliun. It's a big number," kata dia.

"Tapi itu challenge kita, itu problem kita yang harus kita face, harus kita hadapi," katanya.

Menperin mengatakan, penyelenggaraan pameran-pameran otomotif berskala besar di dalam negeri seperti GJAW yang diadakan oleh Gaikindo bersama Bank Mandiri merupakan salah satu pendorong peningkatan penjualan kendaraan bermotor.

"Saya yakin bahwa gelaran GJAW kali ini Insya Allah akan dapat membantu kembali menggeliatnya atau rebound-nya dari sales industri otomotif yang ada di Indonesia," kata Agus.

Sekadar informasi, GJAW 2024 dilaksanakan dari 22 November hingga 1 Desember di ICE BSD City, Tangerang, Banten. Pameran otomotif ini diikuti oleh lebih dari 80 peserta, termasuk 27 merek kendaraan penumpang, 12 merek sepeda motor, serta lebih dari 40 pelaku industri pendukung.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE