Ini Deretan Perusahaan Teknologi yang Lakukan PHK, Termasuk Apple
Dikala semua perusahan raksasa teknologi ramai mengumumkan PHK, justru Apple memperoleh apresiasi dari banyak pihak.
IDXChannel - Dikala semua perusahan raksasa teknologi ramai mengumumkan PHK, justru Apple memperoleh apresiasi dari banyak pihak sebab mereka telah berhasil menghindari situasi tersebut.
Namun, tampaknya Apple juga tidak kebal terhadap kemerosotan ekonomi.
Dilansir dari The Indian Express, berdasarkan dari laporan terbaru, sebuah perusahaan bermarkas di Cupertino itu kini tengah mengurangi beberapa posisi. Akan tetapi, Apple bukanlah satu-satunya perusahaan yang mengalami PHK baru-baru ini, ia pun juga diikuti dengan EA, Kyndryl, dan lain-lain. Inilah beberapa perusahaan yang melakukan PHK besar-besaran dalam beberapa minggu terakhir.
• Apple
Menurut laporan dari Bloomberg, mengutip beberapa orang yang mengetahui masalah ini, disebutkan bahwa Apple akan memangkas sejumlah kecil jabatan di dalam tim ritel korporatnya. Meski tidak jelas berapa banyak orang yang akan terkena dampaknya, namun pada laporan tersebut dikatakan bahwa jumlahnya "kemungkinan besar sangat kecil."
Walau begitu, meski pada akhirnya Apple menyerah dan bergabung dengan berbagai perusahaan seperti Google, Amazon, Meta, dan Microsoft.
tetapi jumlah PHK yang dilakukan Apple masih jauh lebih sedikit dibanding perusahaan-perusahaan tersebut, dimana masing-masing perusahaan telah mengumumkan puluhan ribu PHK. Hingga saat ini, perusahaan telah berhasil menghindari PHK dengan cara meliburkan para kontraktor, penundaan bonus, pengurangan anggaran perjalanan, dan penundaan proyek-proyek.
• EA
Sebuah perusahaan video game populer yang meproduksi beberapa game seperti Apex Legends dan Need for Speed, EA sudah mengumumkan bahwa mereka akan memberhentikan sebanyak 6 persen dari jumlah pekerjanya. Pada tahun lalu, perusahaan ini mempunyai sekitar 13.000 karyawan, maka pemangkasan sebesar 6% tersebut berarti sekitar 780 pekerjaan.
Dalam sebuah postingan blog yang diunggah oleh seorang CEO EA, Andrew Wilson, mengungkapkan perusahaan "menjauh dari proyek-proyek yang tidak berkontribusi pada strategi kami, meninjau ulang jejak real estat kami, dan merestrukturisasi beberapa tim kami." Dan perusahaan juga memberi kesempatan kepada karyawan yang terkena dampak untuk beralih ke proyek-proyek lain.
• Unacademy
Salah satu perusahaan rintisan (unicorn) bidang teknologi edukasi, Unacademy, mengabarkan akan memangkas 12 persen pekerjaannya, sementara dalam sebuah pesan yang ditulis oleh salah satu pendirinya, Gaurav Munjal bahwa langkah tersebut diambil guna mengurangi biaya dan mencapai profitabilitas.
Sebelumnya, Unacademy telah mengurangi jumlah karyawannya sebanyak 1.350 orang dalam beberapa kali pengurangan karyawan pada tahun 2022. Tidak hanya itu, perusahaan juga telah membatalkan penilaian untuk tahun fiskal 2022-23.
Menurut catatannya, Munjal menyampaikan: "Saat ini, ekonomi global sedang mengalami resesi, pendanaan langka, dan menjalankan bisnis yang menguntungkan adalah kuncinya. Kami harus beradaptasi dengan perubahan ini, dan membangun serta beroperasi dengan cara yang lebih ramping sehingga kami dapat benar-benar menciptakan nilai bagi pengguna dan pemegang saham kami."
• Kyndryl
Kyndryl, sebuah penyedia layanan infrastruktur TI dan merupakan anak perusahaan dari IBM, pada akhir pekan lalu menyampaikan bahwa mereka menghentikan sejumlah karyawannya secara global.
Tidak tanggung-tanggung, perusahaan yang baru memisahkan diri dari IBM pada akhir tahun 2021 memiliki sekitar 90.000 karyawan. Dalam pengumuman ini, perusahaan tersebut bergabung dengan IBM, dimana mereka juga telah mengumumkan PHK sebanyak 3.900 orang pada bulan Januari lalu.
"Kami menghilangkan beberapa posisi secara global yang hanya sebagian kecil saja untuk menjadi lebih efisien dan kompetitif. Ini adalah tambahan dari pekerjaan transformasi yang sedang berlangsung yang telah kami lakukan untuk merampingkan dan menyederhanakan proses dan sistem kami," ucap juru bicara perusahaan dalam sebuah pernyataan.
Dengan tindakan ini, "kami dapat memfokuskan investasi kami di area yang secara langsung menguntungkan pelanggan dan memposisikan Kyndryl untuk pertumbuhan yang menguntungkan," tambahnya.
• Google
Pada bulan Januari, perusahaan teknologi mesin pencari web, Google telah mengumumkan 12.000 karyawannya yang terkena PHK, menyiratkan dari sebuah email yang dikirim oleh Sundar Pichai, selaku CEO Google bahwa mungkin mereka telah melakukan perekrutan yang berlebihan.
Namun kini, dalam sebuah email yang dikirim oleh kepala keuangan perusahaan, Ruth Porat, menyampaikan bahwa pemotongan tersebut akan dilakukan pada layanan karyawan. Hal ini mencakup pemotongan makanan ringan gratis, kelas kebugaran, stapler, selotip, dan frekuensi penggantian laptop untuk karyawan.
Porat pun menambahkan, salah satu tujuan utama perusahaan untuk tahun ini adalah untuk "memberikan penghematan yang tahan lama melalui peningkatan kecepatan dan efisiensi." Selain itu, memo tersebut juga menginformasikan kepada karyawan bahwa tunjangan yang akan diberikan bervariasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing kantor.
• Disney
Seorang CEO Disney, Bob Iger menyatakan pada tanggal 27 Maret bahwa perusahaannya meliburkan karyawannya mulai minggu ini. Pernyataan ini menyusul pada bulan Februari lalu, di mana perusahaan ini mengatakan akan memangkas sekitar 7.000 pekerjaan.
Pada 1 Oktober, Disney sudah memiliki sebanyak 220.000 pekerja, maka 7.000 pemberhentian itu mewakili sekitar 3 persen dari jumlah pekerjanya.
"Kenyataan sulit tentang banyaknya kolega dan teman yang meninggalkan Disney bukanlah sesuatu yang kami anggap enteng," ujar Iger pada memo tersebut. "Di saat-saat sulit, kita harus selalu melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan Disney dapat terus memberikan hiburan yang luar biasa kepada para penonton dan tamu di seluruh dunia - sekarang dan di masa depan," lanjutnya.
• Roku
Untuk kedua kalinya, Roku telah memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada tanggal 30 Maret lalu, tepatnya pada 6 persen dari jumlah karyawannya atau sekitar 200 karyawan.
Pada keputusan dari perusahaan tersebut, menjelaskan ini adalah sebuah bagian dari rencana yang lebih besar untuk mengurangi pertumbuhan biaya operasional dari tahun ke tahun serta memprioritaskan sejumlah proyek yang mereka yakini akan menghasilkan laba atas investasi.
• Lucid
Perusahaan rintisan mobil listrik yang memiliki rival dengan Tesla, Lucid melaporkan bahwa pihaknya memberhentikan sebanyak 18 persen tenaga kerjanya, atau 1.300 karyawan pada minggu lalu untuk beberapa bulan ke depan.
Sebuah lampiran email dari CEO Peter Rawlinson pada pengajuan peraturan menyebutkan bahwa pemangkasan tersebut akan berdampak pada karyawan dan kontraktor di "hampir setiap organisasi dan level, terutama para eksekutif."
(DKH)