Inilah Cara Kerja Ransomware dan Bahayanya Bagi Dunia Siber
Cara kerja ransomware menarik untuk dibahas. Sebab dalam sepekan terakhir malware ini mengacak-acak dunia siber Indonesia.
IDXChannel - Cara kerja ransomware menarik untuk dibahas. Sebab dalam sepekan terakhir malware ini mengacak-acak dunia siber Indonesia.
Ransomware kini menjadi salah satu ancaman siber paling berbahaya, baik di Indonesia maupun secara global. Ancaman ini kini semakin menyasar kalangan pemerintah dan akademisi, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.
Lantas bagaimana cara kerja ransomware? Simak penjelasan yang dihimpun IDX Channel dari berbagai sumber tepercaya.
Cara Kerja Ransomware
Ransomware adalah jenis malware yang digunakan oleh peretas untuk mengunci akses ke data korban dan meminta uang tebusan untuk pemulihannya. Serangan ransomware di Indonesia tidak hanya menginfeksi komputer, tetapi juga menargetkan perangkat seluler dan Internet of Things (IoT).
Asisten Profesor dan Koordinator Program Magister Keamanan Siber Monash University Indonesia Erza Aminanto mengatakan serangan ini sulit ditangani beberapa negara maju seperti Inggris, yang memiliki lembaga siber kuat dan barisan akademisi ahli, tidak kebal terhadap serangan ransomware.
Layaknya virus yang bermutasi, ransomware mengeksploitasi kemajuan teknologi sambil mencari celah kerentanan manusia dalam aktivitas siber.
Karena itu, penting bagi setiap negara, termasuk Indonesia, untuk memperkuat keamanan digital melalui peningkatan kualitas manajemen siber para pemangku kepentingan di bidang pengelolaan data terhadap ancaman-ancaman terkait.
Inilah Cara Kerja Ransomware dan Bahayanya Bagi Dunia Siber. (FOTO: MNC MEDIA)
Menyusup Lewat Email
Dari perspektif keamanan siber, salah satu cara ransomware menyusup adalah melalui pencurian data pribadi via email atau phishing email. Setelah berhasil melakukan phishing, peretas mendapat akses ke jaringan internal dan mengenkripsi data penting, kemudian menguncinya dan mendesak korban untuk membayar uang tebusan.
Besarnya ancaman ransomware dapat dilihat dari tingginya uang tebusan yang diminta dan dampak yang ditimbulkannya, yang berisiko menghentikan layanan data dan memungkinkan kebocoran informasi yang lebih sensitif pada serangan lebih lanjut.
Dalam konteks krisis yang dialami PDNS, dampak besar serangan ransomware mencakup risiko kerugian finansial yang signifikan bagi negara, baik dalam opsi pembayaran uang tebusan atau pemulihan data dan perbaikan sistem.
Penanganan Jika Diserang Ransomware
Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan jika terjadi serangan ransomware. Pertama, semua data penting harus dicadangkan secara teratur dan disimpan di lokasi terpisah untuk meminimalkan kehilangan data. Cadangan data tersebut harus dienkripsi dan diuji secara rutin untuk memastikan pemulihannya berfungsi segera setelah dibutuhkan.
Kedua, penting untuk memperkenalkan redundansi sebagai upaya mengurangi risiko kegagalan sistem secara keseluruhan. Redundansi dapat mencakup perangkat keras ganda, penyimpanan awan (cloud), atau server cadangan yang siap beroperasi jika sistem utama gagal.
Ketiga, membangun Pusat Pemulihan Data, atau data recovery center, yang dapat segera beroperasi jika sistem utama mengalami gangguan. Fasilitas ini harus memiliki infrastruktur yang setara atau lebih baik dari sistem utama demi memastikan kelancaran operasionalnya.
Langkah-langkah selanjutnya mencakup upaya peningkatan kepatuhan terhadap aturan dan kode etik, serta penerapan sanksi tegas untuk memastikan semua entitas mengikuti standar keamanan yang ditetapkan.
Selain itu, penting juga untuk menggelar pelatihan berkala tentang ancaman dan metode identifikasi serangan siber kepada para petugas terkait yang merupakan garda terdepan dalam menangani ransomware melalui phishing atau bentuk-bentuk serangan sejenis lainnya.
Menerapkan seluruh langkah keamanan di atas tidaklah mudah, karena diperlukan investasi besar dalam infrastruktur, teknologi, dan sumber daya manusia.
Di sisi lain, ancaman ransomware terus berkembang, dan para peretas selalu mencari cara baru untuk menembus pertahanan. Oleh karena itu, pendekatan proaktif, adaptif, dan kolaboratif sangat penting dilakukan sejak dini.
Itulah penjelasan cara kerja ransomeware. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat bagi Anda. (MYY)