Technology

Intip Lima Tren Smartphone di 2025: Desain yang Ramping dengan AI Mendominasi

Febrina Ratna Iskana 01/01/2025 19:56 WIB

Desain yang lebih ramping disertai fitur Artificial Intelligence (AI) bakal mendominasi tren smartphone di 2025.

Intip Lima Tren Smartphone di 2025: Desain yang Ramping dengan AI Mendominasi. (Foto: Indianexpress)

IDXChannel - Desain yang lebih ramping disertai fitur Artificial Intelligence (AI) bakal mendominasi tren smartphone di 2025. Pasar ponsel pintar yang belakangan semakin monoton diproyeksi memberikan terobosan baru pada tahun ini.

Seperti iPhone dan Samsung Galaxy yang diproyeksi bakal meluncurkan ponsel pintar generasi berikutnya pada 2025 yang tidak jauh berbeda dari pendahulunya tetapi dapat menjadi lebih cerdas dengan dukungan AI yang membuat aplikasi dan antarmuka lebih personal.

Di sisi lain, produsen smartphone bakal menawarkan produk dengan perlindungan terhadap penipuan dunia maya dan panggilan spam yang lebih baik.

Sementara itu, smartphone yang ditujukan untuk pasar umum tidak banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir, dengan beragam perusahaan terus mendaur ulang desain.

Berikut lima tren smartphone di 2025 seperti dilansir dari berbagai sumber:

Desain Ramping

Desain smarphone diproyeksi lebih ramping karena kemajuan teknologi baterai. Apple dan Samsung mungkin akan mengubah pendekatan mereka dengan model "ramping" pada 2025.

Kedua perusahaan akan menguji pasar dengan merilis ponsel pintar yang lebih ramping, dengan Apple memperkenalkan iPhone 17 Slim dan Samsung meluncurkan Galaxy S25 Slim.

Untuk mendapatkan desain yang lebih ramping diperlukan rancangan ulang smartphone, seperti menghilangkan baki SIM, beberapa tombol fisik, dan mungkin bahkan beralih ke sistem kamera, jenis baterai, atau sistem antena baru untuk mengurangi ketebalan ponsel pintar dan membuatnya lebih ringan.

Jika smartphone yang lebih ramping berhasil menarik minat konsumen, hal itu dapat menandai dimulainya bahasa desain baru.

Integrasi AI dan Beragam Fitur

Tahun 2024 merupakan tahun ketika perusahaan teknologi mulai meluncurkan fitur AI pada ponsel pintar, dengan perusahaan seperti Apple dan Google menjanjikan integrasi AI yang lebih mendalam ke dalam sistem operasi mereka.

Namun, baik fitur maupun eksekusinya tidak menonjol. Sehingga penggemar gadget berharap ada sejumlah besar fitur AI akan diumumkan sepanjang tahun ini, juga akan ada fokus pada integrasi AI yang lebih dalam di antarmuka pengguna, baik melalui asisten suara bertenaga LLM seperti Gemini dan Siri atau dengan menambahkan agen AI (perangkat lunak yang mempelajari, membuat tindakan, dan mengeksekusinya) ke dalam aplikasi yang paling populer.

Peningkatan Keamanan

Kasus serangan spyware dan penyuntikan malware pada ponsel pintar melonjak pada 2024. Pelaku kejahatan di dunia maya terus berupaya mengeksploitasi penipuan melalui smartphone dengan metode-metode baru, termasuk pesan SMS, panggilan spam, tautan obrolan dalam aplikasi, dan banyak lagi.

Dengan kondisi tersebut, perusahaan teknologi berupaya untuk melindungi pengguna dari serangan penipuan. Privasi dan keamanan juga perlu menjadi bagian integral dari sistem operasi, memanfaatkan enkripsi, biometrik, dan AI pada perangkat.

Sejauh ini, terdapat kemajuan dengan Google, Apple, dan Meta (yang memiliki WhatsApp), telah meluncurkan serangkaian fitur untuk membuat aplikasi dan ponsel cerdas mereka lebih tahan terhadap ancaman online.

Seperti iOS 18, yang menyertakan aplikasi pengelola kata sandi bawaan, dan pengembang aplikasi kini dapat menawarkan cara baru untuk memasangkan aksesori sekaligus melindungi informasi tentang perangkat Bluetooth di sekitar.

Namun, kesadaran akan fitur keamanan masih kurang dan konsumen tidak terlalu menganggap serius fitur-fitur ini, dan lebih condong ke fitur-fitur yang lebih populer yang dipasarkan secara besar-besaran.

Fitur untuk Mengatasi Kecanduan Smartphone

Dengan tekanan dari Uni Eropa untuk mengatasi kecanduan smartphone dan meningkatnya seruan untuk membatasi penggunaan aplikasi sosial di kalangan pengguna yang lebih muda, perusahaan teknologi dipaksa untuk membuat perubahan pada sistem operasi dan model bisnis mereka agar ponsel pintar tidak terlalu mengganggu.

Android dan iOS sudah menawarkan fitur perangkat lunak seperti Mode Fokus untuk menonaktifkan gangguan saat pengguna membutuhkan waktu tenang atau istirahat mental dari ponsel pintar mereka.

Namun, tahun ini, kita dapat melihat serangkaian fitur yang terintegrasi secara mendalam ke dalam sistem operasi yang memungkinkan pengguna memblokir gangguan dan menahan godaan untuk menggunakan telepon saat tidak diperlukan dan memberi orang tua lebih banyak kendali atas cara anak-anak mereka menggunakan smartphone untuk menumbuhkan kebiasaan online yang lebih aman dan lebih sehat.

Teknologi Memperbaiki Perangkat

Undang-undang hak konsumen di AS dan Eropa memberikan kesempatan kepada pengguna smartphone memperbaiki perangkat mereka. Hal itu tidak hanya baik untuk lingkungan tetapi juga membantu perangkat bertahan lebih lama dan mengurangi tekanan pada konsumen untuk segera membeli perangkat baru alih-alih memperbaikinya.

Namun, masih ada beberapa pertanyaan tentang perangkat yang dapat diperbaiki akan meningkatkan kualitas produk atau akan memberi perusahaan teknologi lebih banyak kekuatan untuk menaikkan harga dengan menjual "alat untuk memperbaiki smartphone" dan suku cadang yang mahal kepada konsumen.

(Febrina Ratna)

SHARE