Kalahkan Coca Cola, L’Oreal Jadi Perusahaan Konsumer Terinovatif
L’Oréal berhasil mengalahkan perusahaan dunia lainnya seperti Coca-Cola dan Procter & Gamble (P&G) dalam survei Future Readiness Indicator (FRI) 2024.
IDXChannel - L’Oréal berhasil mengalahkan perusahaan dunia lainnya seperti Coca-Cola dan Procter & Gamble (P&G) dalam survei Future Readiness Indicator (FRI) 2024 yang dirilis oleh The International Institute of Management and Development (IMD).
IMD melakukan survei dan pemeringkatan terhadap 24 perusahaan Consumer Packaged Goods (CPG) dunia. Pada daftar FRI CPG 2024, L’Oréal dengan skor 100 ada di posisi pertama, naik dua peringkat dari tahun lalu.
Coca-Cola dengan skor 90,68 kini mesti puas dengan peringkat kedua ang sempat ada di posisi puncak tahun lalu. Sementara, P&G dengan skor 80,4) berada di peringkat ketiga.
“Kemampuan L’Oréal memanfaatkan AI, omnichannel, kemitraan, dan social listening berada di skala yang belum pernah kami lihat di dunia CPG sebelumnya. Sehingga, sebenarnya saat ini L’Oréal adalah perusahaan teknologi yang menjual lipstik,” terang Howard Yu, Direktur IMD Center for Future Readiness, dalam keterangan persnya pada Minggu (26/5/2024).
Apa yang menjadi resep rahasia keberhasilan perusahaan kosmetik dan produk perawatan ini hingga diganjar nilai sempurna (100) dalam Indikator Kesiapan Masa Depan IMD CPG 2024?
Ternyata L'Oréal mengombinasikan Augmented Reality (AR) dan kecerdasan buatan (artificial intellegence/ AI) untuk untuk memberikan rekomendasi produk, diagnostik kulit, dan uji coba produk secara virtual. Hal ini sejalan dengan bertambahnya tuntutan konsumen yang kian tertarik dengan pengalaman yang dirancang spesifik untuk kebutuhan mereka.
L'Oréal pun memanfaatkan data sebagai dasar untuk mengambil keputusan (data driven decision-making), misal dengan melakukan social listening untuk menganalisa kebiasaan pembeli, menentukan lini produk berikutnya, kampanye pemasaran, dan optimasi rantai pasokan (supply chain).
Cara ini membantu perusahaan memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang perilaku konsumen. Sebuah proses yang yang sebagian besar didorong oleh proses bawah sadar dan seringkali gagal ditangkap oleh riset pasar tradisional. Selain itu, L'Oréal juga menggunakan strategi pemasaran omnichannel, memperkuat kemitraan, dan memberikan kemudahan berbelanja baik online maupun offline.
"Kesuksesan L’Oréal menunjukkan menekan biaya produksi dan distribusi dengan cara tradisional saja tidak cukup. Konsumen saat ini banyak tuntutan,” tandas Yu. (WHY)