Kaya Fitur Terkini, Intip Inovasi Teknologi yang Siap Sukseskan G20 di Bali
Berikut sejumlah inovasi teknologi yang disiapkan untuk menyukseskan G20 di Bali pada November mendatang.
IDXChannel - Sejumlah inovasi teknologi terkini disiapkan untuk mendukung suksesnya KTT ke-17 G20 di Bali pada 15-16 November 2022. 
Berbagai implementasi teknologi canggih tersebut akan dipakai pada sistem imigrasi di pintu masuk kedatangan (bandara), sistem telekomunikasi, kendaraan pengamanan, hingga pengamanan sistem siber. 
Dan berikut rangkuman deretan teknologi yang siap dukung kesuksesan G20 di Bali pada November mendatang.
1. Teknologi Immigration Control System
Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laoly ungkap pemerintah RI telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama Penyediaan Sistem Pengawasan Keimigrasian antara Kemenkumham RI dengan Securiport Indonesia, Limited Liability Company (LLC) di Maret 2022.
Kerja sama ini menandai dimulainya pemutakhiran teknologi pengawasan keimigrasian atau Immigration Control System (ICS) dengan tujuan meningkatkan keselamatan penerbangan sipil nasional dan mencegah/menanggulangi masuknya pelaku kejahatan transnasional.
Guna mendukung agenda Presidensi G20 yang dilaksanakan di Indonesia, pada awal implementasinya, sistem ini akan dipasang di 2 (dua) Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) yaitu di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta dan Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali. Selanjutnya, teknologi ini akan dipasang di 5 (lima) TPI besar di Indonesia.
Teknologi ICS dapat mendeteksi setiap orang yang akan masuk dan/atau keluar wilayah Indonesia yang terindikasi sebagai pelaku terorisme, pengedar narkoba, penjahat perdagangan orang, penderita penyakit menular dan berbahaya, dan kejahatan transnasional lainnya.
Dengan demikian, diharapkan pelaku perjalanan internasional akan merasa aman dan nyaman saat melakukan perjalanan masuk dan/atau keluar wilayah Indonesia karena tidak bersama dengan penjahat yang dapat mencelakakan dirinya.
“Dengan sistem teknologi keimigrasian yang termutakhir, ditargetkan terjadi penurunan angka kejahatan transnasional dan masuknya orang dengan rekam jejak kriminal. Data yang handal dan akurat tersebut dapat pula dimanfaatkan oleh instansi pemerintah lainnya, yang pelaksanaannya dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan,” ungkap Yasonna dalam pernyataan resmi di laman Imigrasi.
Adapun instansi pemerintah yang dapat memanfaatkan data dari ICS meliputi Kemenkominfo, Kemenkes, Kemendagri (Ditjen. Dukcapil), Kemenkeu (Ditjen Bea dan Cukai), Kementan (Karantina), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta instansi terkait lainnya.
2. Eksibisi Teknologi Metaverse
Meta dan WIR Group yang didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akan memperlihatkan manfaat dari teknologi metaverse dengan hadirkan Eksibisi Teknologi Metaverse di puncak G20 di Bali.
Pengalaman digital yang akan ditampilkan dalam kolaborasi WIR, Kominfo dan Meta ini akan mengusung tema “When Tomorrow is Now.
Eksibisi juga akan menyuguhkan dua pilar utama: pendidikan dan perdagangan di KTT G20
“Eksibisi teknologi metaverse akan membuka kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mendobrak batas-batas ruang untuk mengakses pendidikan serta memberikan pengalaman kaya dan berbeda dalam moda perdagangan untuk menggerakkan ekonomi,” kata Direktur Pemberdayaan Informatika Kemkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, dikutip dari laporan IDXChannel (19/10).
3. Teknologi Keamanan Siber
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memastikan keamanan siber menjelang KTT G20 , pihaknya sudah melakukan pengamanan siber dalam rangka KTT G20 ini sejak Juli 2022 lalu. Pihaknya juga mengidentifikasi berbagai potensi ancaman siber yang terjadi di Indonesia dan KTT G20.
"Ancaman-ancaman tersebut antara lain seperti spear phishing (peretasan spesifik), malicious document atau virus yang ditempelkan pada dokumen, hijacking, fake wifi hingga operasi malware. Kami juga memantau potensi ancaman pencurian data dari sebelum gelaran KTT hingga berakhirnya Presidensi G20 Indonesia,” ungkap Ariandi dalam keterangan resmi secara daring, Selasa (25/10/2022).
4. Kendaraan Listrik dan SPKLU
Berdasarkan data dari PLN, kendaraan listrik yang akan digunakan dalam KTT G20 di antaranya 616 mobil VVIP dan delegasi, 290 sepeda motor patroli pengawalan, dan 300 mobil operasional dengan berbagai merk.
Adapun rinciannya, 123 unit mobil listrik merek Genesis G80 untuk VVIP, dan 246 unit merek Hyundai Loniq 5 untuk para delegasi, Hyundai Loniq 124 unit untuk leadcar, dan mobil listrik merek Lexus UX300e untuk pengamanan ada 123 unit.
Selain itu, BMW Indonesia juga meminjamkan satu unit 330e plug-in hybrid kepada Polres Kota Bandara Soekarno Hatta untuk pengamanan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, pada 15-16 November. Hadirnya mobil ini menambah deretan mobil mewah yang akan menjadi kendaraan operasional berlangsungnya gelaran KTT G20.
Untuk mendukung pengisian listrik kendaraan-kendaraan tersebut, PLN siap menyediakan 66 unit SPKLU beserta 4 cadangannya dan juga 21 unit Pengisian Cepat (Fast Charging) yang tersebar di berbagai lokasi.
Selain itu, PLN juga akan menyediakan 200 unit Pengisian Rumah (Home Charging) di 10 lokasi. Tidak hanya PLN, perusahaan Toyota juga akan turut menyediakan SPKLU sebanyak 12 unit.
5. Akses Aplikasi PeduliLindungi dalam 13 Bahasa
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya terus mematangkan persiapan dukungan layanan kesehatan untuk pelaksanaan Konferensi Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November mendatang. Salah satunya, menyiapkan aplikasi PeduliLindungi yang dapat diakses lewat 13 bahasa "Terkait dengan standardisasi protokol kesehatan, kami siapkan aplikasi PeduliLindungi yang tersedia dalam 13 bahasa," ungkap Budi dikutip dari keterangan pers di laman Sekretariat Kabinet, Jumat (7/10/2022).
6. Teknologi 5G Jaringan Telekomunikasi 
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan telah menyiapkan jaringan telekomunikasi dan keamanan spektrum frekuensi serta pemantauan untuk mendukung kesuksesan Presidensi G20 Indonesia.
Mengutip keterangan pers laman Kominfo, kementerian ini menyiapkan jaringan telekomunikasi tidak hanya jaringan yang berada di Bali, namun juga daerah sekitar penyelenggaraan kegiatan Presidensi G20 Indonesia.
Untuk wilayah Bali, telah tersedia 7.500 Base Transceiver Station untuk 4G dan lebih dari 30 BTS 5G.
Sementara itu, Dikutip dari laman resmi Telkomsel, operator ini telah memperluas cakupan jaringannya dengan menggelar infrastruktur tambahan sejumlah 88 BTS 4G/LTE serta 39 BTS 5G yang menjangkau titik-titik rangkaian kegiatan G20 serta menggenapi total BTS yang mencapai 7.801 unit di seluruh Provinsi Bali.
Telkomsel juga telah menghadirkan kartu perdana Telkomsel PraBayar Tourist yang sudah didukung layanan Hyper 5G Telkomsel.
(IND)